Rupiah Dibuka Menguat Tipis Usai Inflasi AS Melandai

Abdul Azis Said
30 Januari 2023, 09:36
rupiah, dolar, nilai tukar
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/foc.
Petugas menunjukan uang pecahan rupiah dan dolar AS di gerai penukaran mata uang asing VIP (Valuta Inti Prima) Money Changer, Jakarta, Selasa (3/1/2023).

The Fed dijadwalkan mengumumkan kebijakan moneternya pada Rabu, 1 Februari 2022 waktu AS. Mayoritas pasar memperkirakan suku bunga akan naik 25 bps pada pertemuan mendatang, dengan sebagian kecil melihat tidak ada kenaikan. 

Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra memperkirakan rupiah akan berkonsolidasi dengan potensi melemah jelang pengumuman hasil rapat The Fed. Rupiah akan melemah ke arah Rp 15.000, dengan potensi penguatan ke arah Rp 14.950 per dolar AS.

Ariston menyebut pelaku pasar kelihatannya berhati-hati terhadap kemungkinan adanya kejutan pada pertemuan The Fed mendatang sekalipun mayoritas pasar memperkirakan suku bunga hanya naik 25 bps. 

"Data ekonomi menunjukkan bahwa inflasi AS masih jauh dari target 2%, sementara ekonominya masih tumbuh positif. Hal ini membuka ruang The Fed melakukan pengetatan lanjutan tahun ini," kata Ariston dalam catatannya.

Dari dalam negeri, kinerja positif perekonomian dengan peluang masih tumbuh di 5% pada tahun ini akan memberi dukungan terhadap rupiah.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...