IMF Pangkas Prospek Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2023 menjadi 4,8%

Abdul Azis Said
31 Januari 2023, 14:31
IMF, pertumbuhan ekonomi
ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/aww.
Seorang warga berjalan di jalur pedestrian Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Selasa (22/11/2022).

Kondisi pasar keuangan global membaik seiring tekanan inflasi yang mulai mendingin, serta dolar AS yang mulai melemah. Hal ini memberikan harapan terhadap prospek negara emerging market dan berkembang.

Ekonomi AS diperkirakan tumbuh 1,4% pada tahun ini. Prospeknya memang melambat tetapi laporan terbaru hari ini lebih tinggi 0,4 poin dari perkiraan Oktober 2022.

Prospek pertumbuhan lebih tinggi seiring potensi carryover permintaan domestik tahun lalu yang digeser ke tahun ini. Namun dampak suku bunga tinggi akan mulai terefleksi pada pereekonomian tahun depan.

Meski demikian ada beberapa risiko pada prospek ekonomi dunia tahun ini, antara lain:

  • Gelombang baru kasus Covid-19 di Cina serta gangguan di pasar properti bisa menganggu pemulihan ekonomi
  • Inflasi juga bisa tetap tinggi di tengah berlanjutnya pengetatan pasar tenaga kerja dan tekanan upah yang meningkat
  • Perang Rusia dan Ukraina masih mengancam pasar energi dan pangan, dan risiko memecah perekonomian global
  • Pengetatan pasar keuangan di negara emerging market dan berkembang

Namun ada beberapa faktor positif yang bisa mendorong pertumbuhan lebih tinggi:

  • Neraca keuangan rumah tangga masih kuat seiring pasar tenaga kerja yang ketat dan kenaikan upah, sehingga bisa menjaga konsumsi swasta
  • Rantai pasok dan pasar tenaga kerja yang membaik mendorong potensi soft lending dan bank sentral tak perlu terlalu agresif mengerek suku bunga.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...