Harga Beras Naik Mulai di Penggilingan, Efek Berantai Kenaikan BBM
Kenaikan pada harga beras seiring harga gabah yang juga terus naik. Harga gabah kering panen meningkat 3,8% dibandingkan sebelumnya. Harga gabah kering giling juga naik 5,4%.
Senada dengan Margo, Ekonom Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) FEB UI Teuku Riefky melihat kenaikan harga beras masih terimbas kenaikan harga BBM. Kenaikan harga bahan bakar menyebabkan biaya distribusi meningkat dan juga biaya input produksi menjadi lebih mahal.
Meski demikian, ia juga menyebut ada faktor lain di luar hal itu. "Ini juga masih dipengaruhi faktor musiman yang mempengaruhi pasokan serta distribusi," kata Riefky.
Persoalan harga beras yang semakin mahal ini makin dapat sorotan dari pemerintah. Presiden Joko Widodo memanggil pimpinan Bulog, Badan Pangan Nasional, dan Kementerian Perdagangan ke istana, Selasa (31/1). Pemanggilan tersebut terkait harga beras yang terus menanjak meskipun Bulog sudah impor 500 ribu ton.
Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso, mengatakan kenaikan harga beras disebabkan oleh minimnya pasokan di dalam negeri. Menurut dia, harga beras di pasar akan kembali murah dalam waktu dekat. Pasalnya, pemerintah akan menjual beras impor kualitas premium seharga Rp 8.300 per Kilogram di tingkat konsumen.
"Kalau ada beras mahal nanti, itu berarti ada permainan di situ, karena apa? Beras ini beras premium, bukan beras medium dan kami jual ke konsumen Rp 8.300 per Kg," kata Buwas di Kompleks Istana Negara, Selasa (31/1).