Inflasi Februari Diramal Turun meski Harga Bawang Meroket

Abdul Azis Said
1 Maret 2023, 08:30
Inflasi, inflasi februari, harga beras, harga bawang
ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas/rwa.
Pedagang memilah cabai di Pasar Badak, Pandeglang, Banten, Sabtu (4/2/2023).
  1. Penurunan harga sejumlah komoditas pangan
  2. Penurunan harga tiket pesawat
  3. Harga emas dan nilai tukar rupiah menguat

Sebaliknya, inflasi tahunan diperkirakan menguat karena basis inflasi rendah pada Januari 2021.

Bank Mandiri pun memproyeksikan inflasi inti Februari secara tahunan 3,21%. “Ini dampak putaran kedua dari penyesuaian harga BBM bersubsidi, berkurang lebih cepat dari perkiraan sebelumnya," kata Faisal dalam catatan.

Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual pun memproyeksikan inflasi Februari secara bulanan turun menjadi 0,03%. Sedangkan secara tahunan 5,33%.

Menurutnya, penyebab inflasi secara tahunan masih tinggi karena harga beras terus naik. Kenaikan harga pangan pokok ini karena faktor cuaca dan harga di level global memang melonjak.

"Rupiah dan harga pangan stabil, bahkan ada beberapa yang deflasi seperti daging ayam, daging sapi dan telur ayam," kata David dalam keterangan.

Ia memperkirakan inflasi inti 3,22% secara tahunan dan 0,26% secara bulanan.

Senada dengan ketiga ekonom sebelumnya, ekonom Bank Danamon Irman Faiz memperkirakan inflasi Februari secara tahunan naik menjadi 5,32% dan turun secara bulanan menjadi 0,02%.

Faktor pendorong inflasi yakni:

  1. Kenaikan harga bahan bakar non subsidi
  2. Kenaikan harga beras
  3. Kenaikan harga bawang merah
  4. Kenaikan harga bawang putih

Sedangkan inflasi inti Februari secara tahunan diperkirakan naik menjadi 3,4%. "Seiring perbaikan permintaan dan kenaikan harga pada makanan di luar rumah dan perhiasan atau emas," kata dia.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...