Rupiah Menguat Tipis Pagi Ini Berkat Komentar Dovish Pejabat The Fed
Gubernur The Fed Atlanta Raphael Bostic dalam pernyataannya akhir pekan lalu masih konsisten pada pandangan kenaikan seperempat poin atau 0,25%. Komentar dovish-nya itu membantu meredakan kekhawatiran pasar setelah sejumlah data ekonomi AS beberapa pekan terakhir tampaknya mendukung ekspektasi bank sentral terbesar dunia itu kembali ke jalur kenaikan bunga agresifnya sebesar 50 bps.
Namun, Lukman melihat penguatan rupiah kemungkinan terbatas. Pasar menantikan testimoni Gubernur The Fed Jerome Powell besok waktu AS dalam rangka laporan tengah tahun kebijakan moneter The Fed kepada Kongres selama dua hari. Selain itu, pasar menantikan data cadangan devisa Indonesia pada Februari besok.
Berbeda, analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra memperkirakan rupiah masih akan melemah dibayangi oleh ekspektasi kenaikan suku bunga acuan The Fed yang agresif. Rupiah diperkirakan melemah ke arah Rp 15.330, dengan potensi support di kisaran RP 15.280 per dolar AS.
Ariston menyebut, perhatian pasar akan tertuju pada beberapa agenda The Fed, terutama rapat dengan Kongres AS untuk menentukan persepsi pasar ke depan. Selain itu, beberapa rilis data tenaga kerja AS bulan Februari juga akan keluar pekan ini.
"Meskipun pada perdagangan Jumat kemarin dolar AS bergerak melemah terhadap mata uang utama dunia, tapi sejauh ini ekspektasi terhadap suku bunga acuan AS tersebut masih memberikan tekanan ke rupiah dan mungkin bisa berlanjut hari ini," kata Ariston dalam catatannya.
