Punya Jurus Baru, BI Berhasil Tarik Pulang Devisa Ekspor Rp 2,6 T
Senjata baru BI untuk memupuk cadangan devisa itu diluncurkan setelah adanya sorotan kinerja ekspor yang moncer tidak diiringi lonjakan cadev. Walhasil, BI memulai TD valas DHE sejak 1 Maret dengan menawarkan bunga kompetitif agar eksportir tertarik membawa pulang dolarnya, alih-alih menyimpannya di negara tetangga.
Mekanismenya, perbankan hanya berperan sebagai perantara untuk meneruskan DHE para eksportir kemudian masuk ke BI. Adapun operasi moneter tersebut saat ini hanya berlaku untuk DHE yang berasal dari hasil ekspor sumber daya alam (SDA).
BI memberikan 'gula-gula' kepada eksportir berupa bunga yang disebut kompetitif dengan luar negeri. Denny mencontohkan, tingkat rata-rata bunga pada window transaksi 14 Maret misalnya sebesar 4,608% untuk tiering deposito di atas US$ 10 juta dan 4,58% pada tiering kurang dari US$ 5 juta untuk tenor satu bulan. Itu lebih besar dibandingkan bank luar negeri untuk tenor yang sama yakni antara 4,05%-4,46%.
Adapun tingkat bunga tersebut yang diperoleh nasabah dari bank. Di sisi lain, perbankan juga memperoleh untung berupa spread sekitar 10 bps atau 0,1% dari BI jika mengacu pada tanggal transaksi yang sama dengan yang dicontohkan Denny sebelumnya.
Lebih lanjut, Denny menyebut operasi moneter itu disiapkan sebagai pioner untuk menarik semakin banyak valas masuk ke dalam negeri. Karena itu, instrumen ini hanya bersifat sementara sembari mengembangkan instrumen pasar valas domestik.
"BI berpandangan bahwa ke depannya tentu perlu pengembangan instrumen-instrumen di pasar valas dalam rangka menarik dana di luar negeri masuk ke pasar Indonesia. Pengembangannya tentu membutuhkan waktu," kata Denny.