Rupiah Dibuka Menguat Pagi Ini Jelang Pertemuan Bank Sentral AS
Berdasarkan alat pemantauan The Fed CME Group, probabilitas kenaikan bunga 25 bps pada pertemuan besok 73%. Sedangkan sisanya memperkirakan bunga ditahan.
Sedangkan analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra memperkirakan rupiah sedikit tertekan hari ini ke arah Rp 15.400, dengan potensi penguatan ke arah Rp 15.330 per dolar AS. Sebab, pasar masih akan mencermati perkembangan penanganan krisis perbankan di AS dan Eropa.
Tiga bank swasta AS bangkrut belum lama ini, yaitu:
- Silicon Valley Bank
- Credit Suisse
- Signature Bak
Ariston menyebut pelemahan rupiah mungkin tidak terlalu jauh. Hal ini didukung penanganan krisis perbankan yang dilakukan regulator bisa meredakan kekhawatiran pasar bila tidak ada insiden baru.
"Ditambah juga ekspektasi bahwa The Fed mungkin tidak agresif lagi menaikkan suku bunga acuan, sehingga rupiah masih berpotensi menguat," kata Ariston dalam catatan.