Rupiah Loyo Dekati 15.000/US$ Imbas Kemungkinan Bunga The Fed Naik

Abdul Azis Said
19 Mei 2023, 10:22
rupiah, rupiah melemah, dolar AS
Arief Kamaludin|KATADATA
Ilustrasi. Rupiah terus melemah di tengah antisipasi pelaku pasar terhadap kemungkinan kenaikan suku bunga bank sentral AS, The Federal Reserve yang masih akan berlanjut.

Senada, analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra memyebut, data ekonomi AS itu bisa mendorong kenaikan inflasi AS ke depan. Padahal inflasi di AS terbilang masih tinggi, di atas target bank sentral di bawah 2%.

"Sebagian pasar mulai berekspektasi bahwa the Fed kemungkinan masih akan menaikan suku bunga acuannya dan tidak menahannya," kata Ariston dalam catatannya.

Berdasarkan pemantauan CME Group FedWatch Tool, ekspektasi pasar terhadap probabilitas kenaikan bunga The Fed pada pertemuan bulan depan telah meningkat. Pada pekan lalu, pasar memperkirakan probrabilitas The Fed kembali menaikkan bunga hanya 11%, namun kini meningkat menjadi 37%. Mengindikasikan bahwa pasar mulai mengantisipasi tren kenaikan suku bunga belum berakhir. 

Di sisi lain, Ariston melihat sentimen pasar terhadap aset berisiko cukup positif hari ini. Indeks saham Asia terlihat bergerak naik. Ini mungkin bisa menahan pelemahan rupiah.

Ariston memperkirakan pelemahan rupiah hari ini ke arah Rp 14.900-Rp 14.950, dengan potensi support di kisaran Rp 14.800 per dolar AS.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...