Rupiah Melemah Pagi Ini, Pasar Masih Khawatir Isu Plafon Utang AS

Abdul Azis Said
24 Mei 2023, 09:40
Petugas bank menghitung uang pecahan rupiah di BNI KC Mega Kuningan, Jakarta, Selasa (22/11/2022).
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/aww.
Petugas bank menghitung uang pecahan rupiah di BNI KC Mega Kuningan, Jakarta, Selasa (22/11/2022).

 Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra memperkirakan rupiah masih akan tertekan oleh isu plafon utang AS. Isu tersebut masih bertahan di tengah sentimen kemungkinan suku bunga bank sentral AS, The Fed, masih akan naik.

 Ia menyebut beberapa pejabat The Fed memberi komentar hawkish yang mengindikasikan kenaikan bunga kemungkinan masih akan dilakukan untuk menekan inflasi.

"Pendapat tersebut membantu penguatan dolar AS terhadap nilai tukar lainnya," kata Ariston dalam catatannya pagi ini, Rabu (24/5).

 Selain itu, ekspektasi kenaikan bunga lebih lanjut itu juga didukung beberapa data ekonomi AS yang cukup bagus dalam rilis semalam. Data indeks sektor jasa dan penjualan rumah baru membaik. Ariston menyebut kinerja ekonomi AS yang bagus berpotensi menaikan inflasi di AS dan bisa menjadi alasan bagi The Fed untuk menaikan suku bunganya lagi.

Sementara, dari dalam negeri cukup positif. Data surplus neraca pembayaran kuartal pertama tahun ini meningkat dibandingkan kuartal sebelumnya menjadi US$ 6,5 miliar. Data ini, kata Ariston, bisa menahan pelemahan tak terlalu dalam.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...