BI Diprediksi Pertahankan Suku Bunga Acuan 5,75%, Ini Penyebabnya

Abdul Azis Said
25 Mei 2023, 09:34
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (tengah) menyalami Deputi Gubernur Dody Budi Waluyo (kiri) dan Doni P. Joewono (kanan) seusai konferensi pers penyampaian hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia Maret 2023 di Jakarta, Kamis (16/3/2023). Bank
ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/aww.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (tengah) menyalami Deputi Gubernur Dody Budi Waluyo (kiri) dan Doni P. Joewono (kanan) seusai konferensi pers penyampaian hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia Maret 2023 di Jakarta, Kamis (16/3/2023). Bank Indonesia memutuskan kembali menahan suku bunga acuan BI 7-Days Reverse Repo Rate (BI7DRR) di level 5,75 persen.

"Ini juga berarti BI sulit untuk memotong bunga acuannya tahun ini, karena akan dapat berdampak negatif terhadap kurs rupiah," kata dia dalam catatannya, Rabu (25/5). 

Dengan demikian, ia meramalkan suku bunga BI bertahan pada level 5,75% sampai akhir tahun ini. Pemangkasan suku bunga kemungkinan baru dilakukan pada kuartal pertama atau kedua tahun depan.

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menyebut suku bunga BI kemungkinan dipertahankan pada hari ini. Bank sentral mempertahankannya sebagai upaya memastikan ekspektasi inflasi berada dalam lintasan target BI.

Alasan lainnya, rupiah masih perlu dijaga di tengah sentimen global yang berkembang bukan hanya The Fed tetapi juga isu plafon utang AS dan prospek perlambatan ekonomi Cina.

"Meskipun rupiah memang mampu stabil di kisaran Rp 14.700-Rp 15.000 per dolar dalam sebulan terakhir, namun risiko global masih cenderung meningkat sehingga BI masih perlu menjaga stabilitas nilai tukar dalam jangka menengah," ujarnya.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...