Menlu Retno: Indo-Pasifik Tak Boleh jadi Medan Perang Berikutnya

Abdul Azis Said
14 Juli 2023, 12:52
menlu, retno marsudi, indo pasifik
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/nz
Menlu Retno Marsudi saat bersiap memimpin jalannya Pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN (PMC) bersama China di Jakarta, Kamis (13/7/2023).

Indonesia memperingatkan wilayah Indo-Pasifik berada di posisi kritis di tengah masih tingginya ketegangan di kawasan. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengingatkan, negara-negara peserta KTT Asia Timur perlu mengambil tindakan konkret agar kawasan Indo-Pasifik tak jadi medan pertarungan berikutnya.

Adapun kawasan Indo-Pasifik membentang mulai dari pesisir timur Afrika dan Laut Merah sebelah barat, hingga wilayah pulau-pulau terluar Kepulauan Mikronesia, Melanesia Polinesia, dan Indonesia, dengan batas utara pesisir Semenanjung Korea, Jepang Selatan, dan Hawaii, serta batas selatan pada ujung selatan Benua Afrika, Shark Bay di Australia Barat, dan Sydney di pesisir timurnya

Menteri luar negeri negara peserta KTT Asia Timur atau EAS berkumpul di Jakarta pagi ini, Jumat (14/7) di tengah pertemuan ke-56 Menlu ASEAN. Asosiasi ini beranggotakan 10 negara anggota ASEAN dan delapan negara Asia Timur dan pasifik yang di dalamnya termasuk dua raksasa Cina dan Amerika Serikat.

"Kita semua tahu publik memiliki ekspektasi yang tinggi terhadap EAS sebagai satu-satunya forum yang melibatkan semua negara penting di Indo-Pasifik," kata Retno dalam pidato pembukanya pada pertemuan tersebut, Jumat (14/7). 

Kawasan ini memegang peran penting yang menyumbang 60% dari total penduduk dunia. Selain itu, kawasan ini juga menjadi kontributor terbesar terhadap pertumbuhan ekonomi dunia dalam tiga puluh tahun ke depan.

Namun, Indo-Pasifik masih menghadapi beberapa pekerjaan rumah yang belum selesai. Retno menyebut, Indo-Pasifik masih jauh dari kepastian terhadap lingkungan yang kondusif. Di sisi lain, berbagai hal penting seperti teknologi, kesehatan dan energi terbarukan terus berkembang setiap hari.

Ketidakpercayaan dan ketidakpastian tetap membayangi kawasan. Retno mengatakan, beberapa pihak juga menyebut Indo-Pasifik mengidap gejala 'perang dingin di tempat yang panas'. Ia pun mengingatkan agar kawasan ini tidak menjadi medan pertarungan berikutnya. 

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti

Untuk kelima kalinya, Indonesia didapuk menjadi Keketuaan ASEAN. Situasi dunia tahun ini yang belum kondusif tentu menjadi tantangan tersendiri dalam mengemban amanah tersebut. Persaingan kekuatan besar dunia yang meruncing mesti dikelola dengan baik agar konflik terbuka dan perang baru tidak muncul, terutama di Asia Tenggara.

Keketuaan Indonesia juga diharapkan menjadi pintu bagi ASEAN untuk berperan aktif dalam perdamaian dan kemakmuran di kawasan melalui masyarakat ekonomi ASEAN. Untuk itu, Indonesia hendak memperkuat pemulihan ekonomi dan menjadikan Asia Tenggara sebagai mesin pertumbuhan dunia yang berkelanjutan.

Simak selengkapnya di https://katadata.co.id/asean-summit-2023 untuk mengetahui setiap perkembangan dan berbagai infomasi lebih lengkap mengenai KTT Asean 2023.

#KatadataAseanSummit2023 #KalauBicaraPakaiData

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...