Harga Beras Naik Terus, Waspada Inflasi Pangan
“Pada akhir Agustus lalu, menurut data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS), harga beras tercatat sebesar Rp 13.800 per kilogram, naik sebesar 1,8% dibandingkan harga pada akhir Juli 2023,” kata Josua kepada Katadata.co.id, Rabu (13/9).
Josua pun melihat tren kenaikan harga beras masih berlanjut sehingga akan berdampak kepada inflasi Indonesia ke depan. Menurut perkiraannya, setiap kenaikan 1% harga beras akan menyumbang inflasi sebesar 0,03%-0,04% terhadap total inflasi Indonesia.
“Kami melihat harga beras saat ini memang cenderung sulit turun, mengingat ekspektasi terhadap produksi beras tahun ini yang kemungkinan turun akibat El Nino, dan kenaikan harga beras internasional akibat kebijakan larangan ekspor dari eksportir utama yakni India,” ujar Josua.
Kendati demikian, bantuan sosial (bansos) akan mengurangi tekanan permintaan dari masyarakat menengah ke bawah, sehingga kenaikan harga beras ke depan cenderung akan lebih terkendali. “Kelas menengah yang tidak berhak mendapatkan bansos, sebenarnya rentan jatuh ke level miskin akibat adanya kenaikan harga, mereka akan menjadi kelompok yang paling rentan terhadap kenaikan harga beras,” katanya.
Proporsi konsumsi dari kelas ini cukup besar, dengan demikian apabila harga beras tidak terkendali maka berpotensi mengurangi konsumsi kelas menengah akibat sebagian pendapatannya harus mengantisipasi kenaikan harga beras.
“Namun, kami melihat upaya pemerintah dalam menyalurkan bansos dalam bentuk beras kepada lebih dari 21,3 juta keluarga penerima manfaat akan mengurangi tekanan permintaan terhadap beras, sehingga tekanan kenaikan harga seharusnya dapat berkurang,” ujar Josua.