Utang Luar Negeri Kuartal III-2023 Turun, Jadi US$ 394 Miliar
Bank Indonesia mencatatkan penurunan utang luar negeri (ULN) pada kuartal ketiga 2023. Dibandingkan periode sebelumnya, ULN turun 0,71% menjadi US$ 393,7 miliar. Pada kuartal kedua 2023, tercatat angkanya sebesar US$ 396,5 miliar.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Erwin Haryono mengatakan penurunan posisi ULN terutama bersumber dari utang sektor publik. “ULN Indonesia secara tahunan mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 0,1% , melanjutkan kontraksi pada triwulan sebelumnya sebesar 1,2%,” ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (15/11).
ULN pemerintah pun menurun dibandingkan dengan kuartal lalu. Pada kuartal ketiga 2023 tercatat sebesar US$ 188,3 miliar dolar AS, turun dibandingkan dengan posisi triwulan sebelumnya sebesar US$192,5.
Penurunan posisi ULN pemerintah dipengaruhi oleh perpindahan penempatan dana investor nonresiden pada pasar surat berharga negara (SBN) domestik ke instrumen lain seiring dengan volatilitas di pasar keuangan global yang meningkat.
Pemanfaatan ULN, menurut Erwin, terus diarahkan untuk fokus mendukung upaya pemerintah dalam pembiayaan sektor produktif serta belanja prioritas. "Sehingga mampu menopang dan menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap solid di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global,” ucapnya.
Secara rinci, ULN pemerintah digunakan sebesar 23,9% untuk sektor jasa kesehatan. Lalu, kegiatan sosial administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib menggunakan 18,3%, jasa pendidikan menggunakan sebesar 16,7%, konstruksi 14,2%, serta jasa keuangan dan asuransi 10,1%.