Bukan Favorit Petani, Ini 3 Komoditas Penyumbang Inflasi Tertinggi
Dia menilai petani lebih memilih berkutat pada padi sawah inbrida karena lebih populer dibandingkan padi sawah hibrida karena proses budidaya yang relatif lebih mudah dan ongkos produksi lebih murah.
Selain itu, tiga komoditas penyumbang inflasi justru tidak menjadi komoditas yang paling diusahakan oleh Usaha Pertanian Berbadan Hukum (UPB) karena komoditas pilihan petani adalah kelapa sawit (37,25%), udang air payau (5,82%), dan karet (4,96%).
Sedangkan komoditas lain yang banyak diusahakan oleh Usaha Pertanian Lainnya (UTL) adalah kangkung (13,88%), cabai rawit (12,97%), dan terung (11,49%).
Dengan kondisi itu, Amalia menegaskan, perlunya adanya usaha untuk mendorong pertanian baik secara perorangan maupun yang lainnya. Dengan fokus pada komoditas pertanian yang menyumbang inflasi.
"Hal ini dapat dengan melakukan usaha atau menanam cabai merah, cabai rawit, dan bawang merah menjadi bagian yang diusahakan untuk bisa memberikan kontribusi atau meminimalkan tekanan inflasi yang bersumber dari komoditas - komoditas tersebut," ujarnya.
Sebagai informasi, dalam data Sensus Pertanian 2023 yang baru saja diluncurkan, mencatat jumlah Usaha Pertanian Perorangan (UTP) sebanyak 29.3 juta unit, turun 7,45% dibandingkan Sensus Pertanian 2013 lalu yang sebanyak 31.7 juta unit.
Berikut 10 komoditas yang paling banyak diusahakan petani perorangan di 2023
1. Padi Sawah Inbrida (32,08%)
2. Ayam Kampung Biasa (18,51%)
3. Sapi Potong (13,91%)
4. Kelapa (10,64%)
5. Jagung Hibrida (1032%)
6. Kambing Potong (9,31%)
7. Kelapa Sawit (8,58%)
8. Ubi Kayu (6,97%)
9. Karet 6,64%
10. Padi Sawah Hibrida (6,03%).