Tantangan RI Jadi Negara Maju 2045, dari Suku Bunga hingga Komoditas
Pertama, adalah reformasi yang mecakup hal-hal yang menghambat efisiensi daya saing dan pertumbuhan produktivitas. Ia menilai dalam tiga hingga hampir empat tahun terakhir, Indonesia telah melakukan reformasi besar-besaran untuk meliberalisasi investasi swasta dan memperdalam pasar, termasuk melalui omnibus law penciptaan lapangan kerja.
“Semua undang-undang dan undang-undang omnibus ini merupakan langkah maju yang signifikan, dan kami memuji pemerintah Indonesia karena mengambil langkah-langkah tersebut namun belum mendapatkan manfaat penuh yang diharapkan,” ujarnya.
Kedua, reformasi struktural yang dapat meningkatkan ruang kebijakan makro. Kahkonen menilai kebijakan fiskal di Indonesia telah berhasil membantu menahan guncangan melalui perluasan jaring pengaman sosial, serta program-program bantuan, dan subsidi yang tepat sasaran.
Ketiga, adalah reformasi terkait perubahan iklim. Kebijakan fiskal, keuangan, dan perdagangan tak hanya akan mendorong pertumbuhan ekonomi, namun juga dapat membantu mengatasi masalah perubahan iklim.
Dia bilang, kebijakan perdagangan dapat digunakan untuk membangun Indonesia menyaring ekspor yang penting dan memastikan Indonesia memiliki akses ke teknologi terbaik yang tersedia dari seluruh dunia.
“Tindakan-tindakan ini tidak hanya baik untuk iklim, tetapi akan meningkatkan pertumbuhan Indonesia dalam jangka panjang,” ujar cKahkonen.