Dukung Stabilitas Ekonomi, BI Jaga Suku Bunga di Level 6%

 Zahwa Madjid
21 Desember 2023, 14:51
suku bunga
ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/aww.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan sambutan pada Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2023 di kantor BI, Jakarta, Rabu (29/11/2023). PTBI 2023 digelar dengan mengusung tema Sinergi Memperkuat Ketahanan dan Kebangkitan Ekonomi Nasional.

Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan pada level 6%. Kebijakan ini ditetapkan secara konsisten dalam rangka stabilisasi nilai rupiah dan sebagai langkah preventif hadapi dampak inflasi barang impor.

"Rapat Dewan Gubernur BI pada 20-21 Desember 2023 memutuskan untuk mempertahankan suku bunga sebesar 6%, suku bunga deposit facility juga tetap sebesar 5,25% dan suku bunga lending facility sebesar 6,75%," ujar Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (21/12).

Melalui kebijakan suku bunga tersebut, Perry berharap, tingkat inflasi nasional tetap terkendali dalam sasaran 3% plus minus 1% pada 2023 dan 2,5% plus minus 1% pada 2024. 

Kebijakan ini juga diperkuat dengan implementasi insentif likuiditas dan menurunkan rasio penyanggah likuiditas makroprudensial. Dengan begitu, kredit pembiayaan dapat tetap berlanjut untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Terhitung mulai 21 Desember 2023, BI menggunakan nama BI Rate sebagai suku bunga kebijakan menggantikan BI 7-Day (Reverse) Repo Rate untuk memperkuat komunikasi kebijakan moneter.

Penggantian nama ini tidak mengubah makna dan tujuan BI-Rate sebagai stance kebijakan moneter Bank Indonesia, serta kegiatan operasional tetap mengacu pada transaksi reverse repo Bank Indonesia dengan tenor tujuh hari.

Sebelumnya, BI memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) dari level 5,75% ke level 6% pada Oktober 2023. Kebijakan ini ditetapkan untuk memperkuat stabilitas nilai tukar rupiah dari dampak tingginya ketidakpastian global.

Kemudian pada Pertemuan Tahunan Bank Indonesia November lalu, Perry mengatakan akan tetap mempertahankan suku bunga acuan atau BI 7 Day Repo Rate di level 6% hingga 2024.

"Kebijakan moneter pada tahun 2024 akan terus kami perkuat untuk stabilitas ekonomi. Khususnya untuk memastikan terkendalinya inflasi dalam sasaran 2,5% plus minus 1% pada 2024-2025," kata Perry.

Halaman:
Reporter: Zahwa Madjid
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...