Rupiah Menguat 0,06%, Dipicu Sinyal Penurunan Suku Bunga The Fed
Nilai tukar rupiah terhadap dolar menguat 0,06% ke level 15.500 per dolar Amerika Serikat (AS) pada awal perdagangan, Selasa (19/12). Salah satunya dipicu oleh sinyal bank sentral AS (AS) akan memangkas suku bunga acuan tahun depan.
Survei CME FedWatch Tool menunjukkan kemungkinan pemangkasan suku bunga terjadi pada tahun 2024 masih besar, diperkirakan akan mulai terjadi pada bulan Maret.
Sebelumnya, para pejabat The Fed memberi sinyal adanya kebijakan dovish atau penurunan suku bunga untuk menetralkan pandangan pasar. Dengan begitu, mereka ingin mendorong penguatan dolar AS.
Pengamat Pasar Uang, Ariston Tjendra pun menilai, belum ada perubahan sentimen mengenai ekspektasi pasar soal pemangkasan suku bunga acuan AS.
“Namun pasar menantikan data-data ekonomi penting baru khususnya dari AS pekan ini yang mulai dirilis malam ini untuk mengonfirmasi ekspektasi pemangkasan tersebut,” ujar Ariston Katadata.co.id, Selasa (19/12).
Ariston pun menilai terdapat beberapa isu lain yang bisa menjadi pertimbangan. Seperti peristiwa serangan kapal komersil di laut merah, keputusan suku bunga bank sentral Jepang pagi ini, dan isu pelambatan ekonomi yang mungkin bisa memberikan tekanan ke rupiah sebagai aset berisiko.