Rupiah Melemah, Investor Tunggu Pidato Gubernur The Fed di DPR AS

 Zahwa Madjid
6 Maret 2024, 09:31
Petugas menyusun uang pecahan rupiah di Jakarta, Rabu (31/1/2024). Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memproyeksikan nilai tukar rupiah akan menguat di semester II 2024, hal tersebut didasari dari pertumbuhan ekonomi Indonesia yang menjadi salah s
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/foc.
Petugas menyusun uang pecahan rupiah di Jakarta, Rabu (31/1/2024). Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memproyeksikan nilai tukar rupiah akan menguat di semester II 2024, hal tersebut didasari dari pertumbuhan ekonomi Indonesia yang menjadi salah satu terbaik di dunia pada 2023 yakni, masih berada di kisaran 5 persen.

Rupiah diperkirakan akan bergerak dalam rentang 15.700-15.800. Pengamat pasar uang, Ariston Tjendra, menilai pelemahan rupiah terhadap dolar AS masih terbuka hari ini.

Pelaku pasar kelihatannya masih menunggu testimoni Jerome Powell di hadapan senat yang akan diselenggarakan malam ini dan besok untuk mendapatkan petunjuk mengenai peluang pemangkasan suku bunga acuan AS.

“Ini menyebabkan dolar AS terlihat bergerak menguat pagi ini, setelah semalam sempat melemah karena data Pesanan Pabrik AS dan data PMI sektor jasa AS dirilis di bawah perkiraan pasar,” ujar Ariston kepada Katadata.co.id, Rabu (6/3).

Ariston pun menilai The Fed belakangan ini menyuarakan bahwa tidak akan terburu-buru memangkas suku bunga acuannya karena inflasi AS terlihat masih sulit turun.

Potensi pelemahan ke arah 15.800, dengan potensi support di sekitar 15.730.

Sejumlah mata uang Asia juga terlihat melemah terhadap dolar AS. Melansir Bloomberg, baht Thailand melemah 0,2%, ringgit Malaysia melemah 0,12%, yen Cina melemah 0,03%, dan dolar Singapura melemah 0,02%.

Halaman:
Reporter: Zahwa Madjid
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...