Rupiah Menguat Jelang Akhir Pekan, Pasar Tunggu Data Tenaga Kerja AS
Pengamat pasar uang, Ariston Tjendra, menilai dolar AS terlihat bergerak melemah terhadap nilai tukar lainnya pasca testimoni Ketua The Fed Jerome Powell di hadapan komite perbankan Senat AS semalam.
“Pernyataan Powell semalam diterjemahkan pasar bahwa pemangkasan suku bunga AS tidak lama lagi,” ujar Ariston kepada Katadata.co.id, Jumat (8/3).
Menurut Ariston, The Fed perlu meyakinkan diri bahwa tingkat inflasi AS bakal stabil turun ke arah target 2%. Ini merupakan kali kedua di pekan ini, Jerome Powell menyinggung soal peluang pemangkasan suku bunga acuan AS tahun ini.
“Pernyataan Powell ini memberikan sentimen positif ke aset berisiko. Indeks saham AS dan Eropa semalam ditutup menguat. Pagi ini pun sebagian indeks saham Asia terlihat bergerak naik,” ujarnya.
Ariston mengatakan, rupiah pun berpotensi menguat lagi terhadap dolar AS hari ini. Potensi penguatan ke arah 15.580, dengan potensi resisten di sekitar 15.680.
Sejumlah mata uang Asia menunjukkan penguatan terhadap dolar AS. Melansir Bloomberg, baht Thailand menguat 0,03%, ringgit Malaysia menguat 0,34%, rupee India menguat 0,05%, peso Filipina menguat 0,06%, dan yen Jepang menguat 0,06%.