BPK Ingatkan Sri Mulyani untuk Tingkatkan Efektivitas Penggunaan APBN

Ferrika Lukmana Sari
1 April 2024, 09:38
Menteri Keuangan Sri Mulyani dan BPK
Kementerian Keuangan
Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Isma Yatun menerima Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) tahun 2023 unaudited dari pemerintah yang diwakili oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di kantor pusat BPK pada Kamis (28/3) lalu.

Namun juga perlu dilengkapi dengan informasi capaian kinerja pemerintah yang menggambarkan sejauh mana dana APBN dapat bermanfaat untuk mencapai sasaran pembangunan yang ditetapkan sehingga bermanfaat bagi masyarakat. 

"Untuk itu, pemerintah diharapkan segera mendesain infrastruktur (support system) yang memadai untuk mengintegrasikan pelaporan informasi keuangan (financial reporting) dengan pelaporan informasi kinerja Pemerintah (performance reporting)," ujarnya.

Tahun 2023 Diwarnai dengan Pelemahan Ekonomi hingga Inflasi

Sri Mulyani mengatakan, tahun 2023 merupakan tahun yang diwarnai dengan berbagai dinamika global mulai dari ketegangan geopolitik, perlemahan ekonomi global, fenomena suku bunga higher for longer, inflasi yang tinggi, perubahan hingga disrupsi teknologi digital.

"Seluruh faktor ini memberikan dampak yang signifikan terhadap kinerja APBN dan perekonomian Indonesia,” ujarnya.

Dengan berbagai upaya pemerintah, kata Sri Mulyani, aktivitas perekonomian Indonesia tetap terjaga di tengah ketidakpastian global dan efektivitas dari reformasi perpajakan yang terus ditingkatkan.

“Khusus untuk penerimaan pajak mencapai hattrick tiga kali berturut-turut di atas target APBN sejak tahun 2021, 2022 dan 2023. Ini adalah pencapaian yang sangat baik dari seluruh tim penerimaan negara,” kata dia.

Apalagi, APBN berperan dalam melindungi masyarakat melalui program perlindungan sosial, anggaran pendidikan, anggaran kesehatan dan infrastruktur. Untuk itu, pemerintah berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas dan kinerja APBN.

"Pemerintah bersama deng DPR merancang APBN tahun 2023 dengan sangat hati-hati agar APBN tetap sustainable, mampu menjadi shock absorber bagi perekonomian dan melindungi masyarakat, namun di saat yang bersamaan juga tetap dapat melanjutkan agenda pembangunan," ujarnya.

Halaman:
Reporter: Ferrika Lukmana Sari
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...