Harga Emas Antam Melonjak Jadi Rp 1,29 Juta/Gram, Ini Prospek ke Depan

Tia Dwitiani Komalasari
6 April 2024, 11:50
Petugas menunjukkan emas Antam di Butik Antam Pulo Gadung, Jakarta, Selasa (14/3/2023). Harga emas PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. mengalami kenaikan menjadi Rp1,064 juta per gram pada Selasa (14/3) dari harga Senin (13/3) Rp1,054 juta per gram dan harga ak
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/tom.
Petugas menunjukkan emas Antam di Butik Antam Pulo Gadung, Jakarta, Selasa (14/3/2023). Harga emas PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. mengalami kenaikan menjadi Rp1,064 juta per gram pada Selasa (14/3) dari harga Senin (13/3) Rp1,054 juta per gram dan harga akhir pekan lalu berada di level Rp1,049 juta per gram karena sejalan dengan penguatan harga emas dunia.

Untuk proyeksi 2025, Ibrahim memperkirakan harga masih berpotensi cukup tinggi meski situasi di Timur Tengah kemungkinan sudah mereda.

“Tensi di timur tengah kemungkinan besar itu sudah menurun sudah tidak ada sehingga harga emas itu masih akan tetap stabil kemungkinan besar adalah di level US$ 2.250, US$ 2.030 ya sampai di level US$ 2.320,” ujarnya.

Sementara itu pengamat emas Ariston Tjendra mengatakan bahwa pergerakan harga emas Antam hari ini mengambil acuan dari pergerakan harga emas internasional atau Loco London yang dihargai dalam dolar AS.

Kemudian kenaikan harga emas internasional berkaitan dengan potensi pemangkasan suku bunga acuan the Fed tahun ini dan juga tingginya ketegangan geopolitik.

“Pemangkasan suku bunga acuan AS akan menurunkan tingkat imbal hasil aset dollar AS dan membuat aset emas lebih menarik untuk dikoleksi,” ujarnya dihubungi secara terpisah.

Ariston menilai konflik global mendorong pelaku pasar untuk mencari aset yang lebih aman seperti emas. Hal itu karena konflik tersebut bisa memicu gangguan ke perekonomian dan menurunkan harga aset-aset yang lebih berisiko.

Ia juga mengklaim kedua faktor di atas masih akan bertahan hingga akhir tahun ini dan menjadi katalis untuk kenaikan harga emas tahun ini. Pelemahan rupiah terhadap dolar AS, kata Ariston, juga menambah kenaikan harga emas logam mulia dalam rupiah.

Di samping itu, Ariston menilai di tengah tren kenaikan harga emas, investor yang ingin membeli emas logam mulia sebagai investasi harus memiliki visi investasi jangka panjang. Hal itu karena spread harga pembelian kembali dan harga beli yang cukup lebar.

“Atau investor bisa menunggu membeli emas ketika harga emas terkoreksi dalam atau ketika situasi perekonomian membaik dengan kenaikan harga saham,” kata dia.

Halaman:
Reporter: Antara, Nur Hana Putri Nabila
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...