Rupiah Tembus Rp 16.097 per Dolar AS, Imbas Serangan Iran ke Israel

 Zahwa Madjid
16 April 2024, 09:33
rupiah
ANTARA FOTO/Khalis Surry/tom.
Seorang warga membawa uang pecahan yang baru ditukarkan saat kegiatan Semarak Rupiah Ramadhan dan Berkah Idul Fitri (Serambi) 2024 di Taman Budaya, Banda Aceh, Aceh, Senin (25/3/2024). Program Serambi 2024 Bank Indonesia di Provinsi Aceh menyiapkan uang pencahan baru Rp5,4 triliun untuk memberi kemudahan bagi masyarakat dalam mendapatkan uang pencahan baru untuk kebutuhan Lebaran pada 25 Maret - 5 April 2024.

Menurut Ariston, sentimen penundaan pemangkasan suku bunga acuan The Fed dan tensi konflik geopolitik yang meninggi juga mendorong penguatan dolar AS belakangan ini.

“Selama libur lebaran, rilis data inflasi AS pada bulan Maret lebih tinggi dari ekspektasi pasar, sehingga menurunkan ekspektasi bahwa the Fed akan melakukan pemangkasan suku bunga dalam waktu dekat,” ujar Ariston.

Selain itu, konflik di Timur Tengah terutama serangan balasan Iran secara langsung ke Israel telah meningkatkan ketegangan di wilayah Timur Tengah dan mengundang kekhawatiran pasar akan munculnya perang baru sehingga dapat menganggu pasokan global. 

Tak hanya itu, konflik kedua negara tersebut juga bisa berdampak pada peningkatan laju inflasi, pelambatan ekonomi global sehingga pelaku pasar keluar dari aset berisiko dan masuk ke aset aman. Kondisi ini juga memicu penguatan dolar AS dan harga emas sebagai aset aman.

Pagi ini, Cina juga akan merilis data ekonomi atau Produk Domestik Bruto (PDB), yang diperkirakan tumbuh 4,8% pada kuartal pertama 2024. “Bila rilis di bawah angka tersebut, ini akan menambah tekanan untuk aset berisiko termasuk rupiah karena perekonomian Cina yang melambat, bisa memengaruhi perekonomian global,” ujarnya.

Dengan berbagai tantangan tersebut, Ariston memperkirakan rupiah bergerak melemah ke arah Rp 16.000 per dolar AS pada hari ini.

Halaman:
Reporter: Zahwa Madjid
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...