Anggota DPR Usul Defisit APBN Bisa 0%, Ini Tanggapan Sri Mulyani
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menerima masukan dari anggota DPR mengenai rancangan Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) tahun anggaran 2025.
“Mewakili pemerintah, saya menyampaikan apresiasi sekaligus rasa terima kasih atas berbagai pandangan dan masukan yang disampaikan seluruh fraksi, sehingga APBN tahun 2025 dapat kita ranking bersama dengan lebih baik,” kata Sri Mulyani dikutip dari Antara, Selasa (28/5).
Melalui Rapat Paripurna, anggota DPR memberikan sejumlah masukan untuk KEM-PPKF. Salah satunya berasal dari anggota Komisi IX DPR Edy Wuryanto yang menyarankan agar APBN 2025 dapat diarahkan untuk mencetak surplus atau defisit 0%.
Dia berpendapat, tahun pertama pemerintahan baru seharusnya hanya mengalokasikan anggaran belanja yang bersifat belanja rutin, tanpa mencantumkan belanja modal yang belum disiapkan dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) atau Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).
Sementara pada usulan KEM-PPKF oleh Kementerian Keuangan, defisit diperkirakan berada dalam kisaran 2,45%-2,82%. Persentase itu diperoleh dari pendapatan negara yang dipatok pada kisaran 12,14% hingga 12,36% dari PDB dan belanja negara di kisaran 14,59% hingga 15,18% PDB.
Rekomendasi berikutnya yaitu mengenai nilai tukar rupiah. Anggota Komisi XI DPR Charles Meikyansah meminta pemerintah merevisi nilai tukar rupiah agar tidak mencapai Rp 16.000 per dolar AS. Sebab, KEM-PPKF APBN 2025 mematok nilai tukar rupiah di rentang Rp 15.300-Rp 16.000 per dolar AS.
Dengan berbagai saran itu, dia berharap bisa menjadi bentuk ikhtiar bersama untuk memberikan manfaat yang maksimal kepada masyarakat dan mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia yang adil, maju, dan sejahtera.