Komoditas Beras, Cabai dan Rokok Dorong Inflasi Juli 2024 Capai 2,13%

Rahayu Subekti
1 Agustus 2024, 12:42
Beras
ANTARA FOTO/Yudi Manar/foc.
Sejumlah pekerja memikul karung berisi beras di Gudang Bulog, Medan, Sumatera Utara, Rabu (24/7/2024). Perum Bulog Kantor Wilayah Sumatera Utara menambah 10 ribu ton beras impor dari Myanmar untuk menghadapi potensi kemarau di wilayahnya dengan total 45.367,13 ton cadangan beras di gudang Bulog yang ada di Sumatera Utara.
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Badan Pusat Statistik atau BPS mencatat inflasi pada Juli 2014 mencapai 2,13% secara tahunan. Inflasi pada periode ini terjadi karena kenaikan harga beras dan rokok sigaret kretek mesin (smk) yang dipasarkan di Indonesia. 

Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan bahwa angka tersebut lebih rendah dibandingkan inflasi pada Juni 2024 yang mencapai 2,51%. 

"Inflasi Juli ini, terjadi peningkatan indeks harga konsumen dari 103,88 pada Juli 2023 menjadi 106,09 pada Juli 2024," kata Amalia dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (1/8). 

Dia menjelaskan, inflasi tahunan ini didorong oleh kelompok makanan minuman dan tembakau dengan inflasi sebesar 3,66%. Kelompok tersebut memberikan andil 1,04% terhadap inflasi umum. 

"Komoditas dengan andil inflasi terbesar pada kelompok ini adalah beras dan sigaret kretek mesin yang masing-masing memberikan andil inflasi sebesar 0,47% dan 0,12%," jelas Amalia. 

Cabai Rawit, Gula Pasir dan Emas

Komoditas lain yang juga memberikan andil inflasi cukup besar adalah cabai rawit dan gula pasir. Komoditas lain di luar kelompok makanan minuman dan tembakau yang juga memberikan andil inflasi cukup signifikan adalah emas perhiasan dengan andil inflasi sebesar 0,27%. 

Amalia memastikan, seluruh provinsi di Indonesia mengalami inflasi pada Juli 2024. Inflasi tertinggi terjadi di Papua Pegunungan sebesar 5,09% dan inflasi terendah di Kepulauan Bangka Belitung sebesar 0,84%. 

Meskipun begitu, secara bulanan Indonesia mengalami deflasi sebesar 0,18%. "Deflasi Juli 2024 ini lebih dalam dibandinhkan Juni 2024 dan merupakan deflasi ketiga pada 2024," ujar Amalia.

Reporter: Rahayu Subekti

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...