Cadangan Devisa RI Tembus US$ 150,2 Miliar, Ditopang Setoran Pajak dan Jasa

Rahayu Subekti
6 September 2024, 11:36
cadangan devisa
ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/foc.
Petugas menarik tumpukan uang tunai sebelum didistribusikan melalui kantor cabang dan mesin ATM di Pooling Cash Plaza Mandiri, Jakarta, Kamis (8/9/2022). Bank Indonesia (BI) mencatat cadangan devisa Indonesia pada akhir Agustus 2022 stagnan sebesar 132,2 miliar dollar AS jika dibandingkan pada Juli lalu yang juga sebesar 132,2 miliar dollar AS.

Ringkasan

  • Cadangan devisa Indonesia meningkat menjadi US$ 150,2 miliar pada akhir Agustus 2024, dari posisi sebelumnya di bulan Juli 2024 yang tercatat sebesar US$ 145,4 miliar, menunjukkan peningkatan dari tahun sebelumnya.
  • Peningkatan cadangan devisa dikaitkan dengan berbagai faktor seperti penerimaan pajak dan jasa, penerimaan devisa dari sektor migas, serta pinjaman luar negeri yang ditarik oleh pemerintah, menandakan kecukupan untuk membiayai impor dan pembayaran utang luar negeri selama lebih dari 6 bulan.
  • Bank Indonesia menyatakan bahwa cadangan devisa yang ada akan terus mendukung ketahanan sektor eksternal negara dan menjaga stabilitas makroekonomi serta sistem keuangan, dengan prospek ekspor yang positif dan neraca transaksi modal dan finansial yang surplus.
! Ringkasan ini dihasilkan dengan menggunakan AI
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Bank Indonesia (BI) mencatat posisi cadangan devisa Indonesia mencapai US$ 150,2 miliar pada akhir Agustus 2024. Nilai itu meningkat dibandingkan cadangan devisa Agustus 2023 sebesar Rp 137,1 miliar. 

Asisten Gubernur Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan, realisasi tersebut juga meningkat dibandingkan dengan posisi pada akhir Juli 2024 sebesar US$ 145,4 miliar.

“Kenaikan posisi cadangan devisa tersebut dipengaruhi oleh penerimaan pajak dan jasa, penerimaan devisa migas, serta penarikan pinjaman luar negeri pemerintah,” kata Erwin dalam pernyataan tertulis, Jumat (6/9).

Dia menjelaskan, posisi cadangan devisa pada akhir Agustus 2024 setara dengan pembiayaan 6,7 atau 6,5 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Selain itu, cadangan devisa RI juga berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor.

“Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan,” ujar Erwin.

Dukung Ketahanan Sektor Eksternal

Bank Indonesia memandang cadangan devisa ke depan tetap memadai sehingga dapat terus mendukung ketahanan sektor eksternal. Prospek ekspor yang tetap positif, neraca transaksi modal dan finansial yang diperkirakan tetap mencatatkan surplus dapat mendukung tetap terjaganya ketahanan eksternal.

“Bank Indonesia juga terus memperkuat sinergi dengan pemerintah dalam memperkuat ketahanan eksternal sehingga dapat menjaga stabilitas perekonomian dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” kata Erwin. 

Reporter: Rahayu Subekti

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...