The Fed Pangkas Suku Bunga 50 Basis Poin, Pertama Sejak Maret 2020
Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve (The Fed) memutuskan memangkas suku bunga acuannya hingga 50 basis points (bps) dari 5,25%-5,5% menjadi 4,75%-5,0%. Ini merupakan penurunan suku bunga untuk pertama kalinya sejak Maret 2020.
Gubernur The Fed Jerome Powell mengungkapkan alasan Bank Sentral AS melakukan pelonggaran kebijakan moneter. “Ini jelas mengejutkan separuh pasar dan jelas bahwa The Fed berusaha untuk mengatasi perlambatan ekonomi AS dan memberikan dukungan,” kata Powell dikutip dari Bloomberg, Kamis (19/9).
The Fed memangkas suku bunga karena inflasi AS sudah mulai bergerak ke target sasaran sebesar 2%. Di sisi lain, keputusan pemangkasan suku bunga juga karena tingkat pengangguran AS yang melambung.
Inflasi AS sudah melandai ke angka 2,5% secara tahunan pada Agustus 2024. Sementara tingkat pengangguran AS naik menjadi 4,2% pada Agustus. Nilai ini turun dibandingkan Juli 2024 sempat menyentuh level 4,3%, tertinggi sejak Oktober 2021.
Namun secara tahunan, pengangguran AS justru naik dibandingkan Agustus 2023 yang hanya 3,8%. Dengan kondisi itu, maka tak mengherankan The Fed menurunan tingkat suku bunga acuan pada September 2024.
Setelah pemangkasan suku bunga tersebut, The Fed akan berupaya menstabilkan harga dengan menjaga tingkat pengangguran tetap terkendali. "Kami berusaha mencapai situasi, di mana kami mengembalikan stabilitas harga tanpa peningkatan pengangguran," ujar Powell.
Tren Suku Bunga The Fed
Terakhir kali, The Fed menurunkan suku bunga pada Maret 2020 mencapai 25 bps menjadi 0,25%-0,50%. Hal itu dilakukan untuk merespons ekonomi yang terguncang karena pandemi Covid-19. Kenaikan suku bunga The Fed terus berlanjut pada Mei 2022 hingga 50 bps.
Selanjutnya kenaikan suku bunga The Fed berlanjut tanpa henti hingga 75 bps pada Juni 2022 hingga 2 November 2022 menjadi 3,75%-4.00%. Lalu pada Desember 2022 The Fed Kembali menaikan suku bunga sebesar 50 bps.
Pada awal Februari hingga Mei 2023, kenaikan suku bunga setiap bulannya mencapai 25 bps menjadi 5.00% -5,25%. Selanjutnya The Fed sempat mempertahankan suku bunga pada Juni 2023 dan kembali naik 25 bps pada Juli 2023 menjadi 5,25%-5,50%.
Sejak saat itu, suku bunga AS berada pada level tertinggi tanpa pergerakan hingga Agustus 2024. Lalu pada September 2024 ini, The Fed akhirnya memangkas suku bunga di atas ekspektasi pasar mencapai 50 bps menjadi 4,75%-5,00%.
Penurunan Suku Bunga The Fed Sesuai Harapan
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menilai langkah yang diambil The Fed tersebut sudah sangat dinanti. “Penurunan ini adalah langkah yang memang kita harapkan,” kata Sri Mulyani saat ditemui di gedung DPR, Kamis (19/9).
Sri Mulyani berharap pemangkasan tersebut bisa berdampak positif untuk Amerika Serikat. Tak hanya itu, dia juga berharap dampak yang positif juga bisa terasa di seluruh dunia, karena suku bunga The Fed sudah lama bertengger pada level yang cukup tinggi.
Dia menilai kondisi higher for longer atau sikap bank sentral menjaga suku bunga pada level tinggi menjadi salah satu faktor yang dapat memberikan dampak sangat besar. “Khususnya berdampak terhadap kinerja perekonomian di negara-negara berkembang,” ujar Sri Mulyani.