Kementan Ungkap Rencana Impor Empat Bahan Pokok Jelang Ramadan

Happy Fajrian
18 Maret 2021, 16:59
Petugas menyiapakan beras kedalam truk untuk didistribusikam di Gudang Bulog, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (02/9/2020). Kementerian Sosial (Kemensos) berkolaborasi dengan Perum Bulog meluncurkan Program Bantuan Sosial Beras kepada 10 juta keluarga p
Adi Maulana Ibrahim|Katadata
Petugas menyiapakan beras kedalam truk untuk didistribusikam di Gudang Bulog, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (02/9/2020).

Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Menteri Syahrul Yasin Limpo mengungkapkan rencana impor empat komoditas bahan pangan pokok untuk menjaga ketersediaannya di masyarakat menjelang Ramadan dan hari raya Idul Fitri. Keempatnya yaitu bawang putih, daging sapi/kerbau, gula, dan kedelai.

“Dari 12 komoditas pangan pokok, bawang putih, daging sapi/kerbau, gula, dan kedelai menjadi perhatian khusus dari kami,” kata Mentan Syahrul pada rapat kerja dengan Komisi IV DPR bersama dengan Kementerian Pertanian dan Kementerian Kelautan dan Perikanan, terkait persiapan dan ketersediaan pangan menghadapi Ramadan dan hari besar keagamaan, Kamis (18/3).

Menurut Mentan, keempat bahan pokok ini harus dipenuhi melalui impor karena produksi dalam negeri yang belum dapat memenuhi total kebutuhan masyarakat. Hal ini berdasarkan perhitungan prognosa neraca pangan pokok sampai dengan Mei 2021.

Menurut prognosa yang dihitung berdasarkan stok akhir tahun 2020, perkiraan produksi dalam negeri, dan perkiraan kebutuhan, perkiraan impor keempat bahan pangan pokok tersebut yaitu, kedelai 1,05 juta ton, bawang putih 257,82 ribu ton, daging sapi/kerbau 111,29 ribu ton, dan gula pasir 646,94 ribu ton.

Simak produksi beras sepanjang 2020 pada databoks berikut ini:

“Jelang Ramadan dan Idul Fitri, ketersediaan pangan pokok di masyarakat harus diantisipasi dengan baik, karena berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, pada Ramadan dan Idul Fitri ketersediaan, kecukupan hingga lonjakan/penurunan harga pangan akan mendapat sorotan,” ujarnya.

Oleh karena itu salah satu strategi Kementan yaitu mempercepat impor komoditas pangan yang menurut data yang ada harus dipenuhi.

Adapun delapan komoditas pangan pokok lainnya, Syahrul mengklaim kebutuhannya sampai dengan Mei 2021 dapat dipenuhi oleh stok sisa akhir 2020 dan perkiraan produksi dalam negeri, termasuk beras yang belakangan ini ramai diperbincangkan setelah pemerintah mengumumkan rencana impor.

Menurut data Kementan, kebutuhan konsumsi beras dalam negeri untuk periode Januari hingga Mei 2021 sebesar 12,3 juta ton. Sementara stok akhir 2020 tercatat 7,4 juta ton dan produksi diperkirakan mencapai 17,5 juta ton. Sehingga neraca sampai dengan Mei 2021 tercatat surplus 12,6 juta ton.

“Beras diperkirakan surplusnya kurang lebih di atas 12 juta ton, surplus karena pada Maret – April 2021 ini masih dalam masa panen raya,” ujar Syahrul.

Dia juga menyampaikan bahwa berdasarkan hasil perhitungan sampai minggu kedua Maret, stok beras yang tersimpan di berbagai tempat seperti Bulog, penggilingan, pedagang, pasar beras induk Cipinang, lumbung pangan masyarakat, Horeka, dan rumah tangga mencapai 6,79 juta ton.

Rinciannya dapat disimak pada databoks berikut:

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...