Eropa Mulai Kurangi Impor Minyak dari Rusia Meski Sanksi Belum Final

Happy Fajrian
27 April 2022, 14:33
rusia, minyak, impor minyak, eropa, uni eropa, migas,
KATADATA
Ilustrasi kilang minyak.

Eropa mulai mengurangi impor minyak olahan dari Rusia. Data dari perusahaan analis minyak Vortexa menunjukkan impor bahan bakar diesel atau solar dari Rusia turun pada April meskipun masih dominan dibandingkan impor dari sumber lainnya.

Sebaliknya impor solar dari Asia, Timur Tengah, dan Amerika Serikat (AS) ke Eropa diperkirakan mencapai level tertingginya dalam hampir tiga tahun pada April. Negara-negara Eropa berebut untuk mengisi kembali stok yang semakin menipis dan secara bertahap mengurangi ketergantungan pada minyak Rusia.

Advertisement

Saat ini negara-negara Uni Eropa masih mempertimbangkan sanksi baru terhadap minyak Rusia. Namun upaya ini mendapat penolakan dari beberapa negara, dua di antaranya yaitu Jerman dan Hongaria yang menganggap sanksi embargo minyak Rusia akan memukul keras perekonomiannya.

Sanksi Uni Eropa sejauh ini menghindari penargetan minyak dari Rusia yang merupakan pemasok terbesarnya. Meski demikian banyak pedagang dan penyuling memilih untuk mengurangi pembelian minyak mentah dan produk olahan Rusia dalam beberapa bulan terakhir.

Saat pejabat Uni Eropa menyiapkan paket sanksi keenam terhadap Rusia, mereka menilai biaya penggantian minyak Rusia dengan impor dari pemasok lain.

“Jerman berharap menemukan cara dalam beberapa hari untuk menggantikan minyak Rusia dengan pasokan dari sumber lain,” kata Menteri Ekonomi Robert Habeck seperti dikutip Reuters pada Rabu (27/4).

Kekhawatiran atas pasokan Rusia telah menyebabkan penurunan tajam dalam stok solar Eropa dalam beberapa pekan terakhir. Menurut data konsultan Belanda Insight Global, persediaan diesel di hub Amsterdam-Rotterdam-Antwerp saat ini mencapai titik terendah sejak 2008.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement