Terancam Krisis Energi, Anggota UE Bebas Bayar Gas Rusia Pakai Rubel

Happy Fajrian
19 Mei 2022, 20:17
gas rusia, uni eropa, eropa, rusia, vladimir putin, rubel
pixabay.com
Bendera Uni Eropa.

Uni Eropa (UE) mengubah posisinya terkait kebijakan pembayaran gas Rusia menggunakan rubel seperti yang diminta Vladimir Putin. Hal ini setelah Putin memutus aliran gas ke Polandia dan Bulgaria beberapa waktu lalu lantaran menolak membayar dengan rubel.

Dengan memutus aliran gas ke Polandia dan Bulgaria, Putin membuktikan bahwa ancamannya tersebut bukan gertak sambal yang bisa dilakukan ke negara Eropa lainnya yang menolak membayar dengan rubel. Eropa berpotensi jatuh ke dalam jurang krisis energi jika Rusia memutus aliran gasnya.

Advertisement

Eksekutif Komisi Eropa mengatakan kepada negara-negara anggotanya bahwa mereka dapat terus membeli gas Rusia, tanpa melanggar sanksi yang dikenakan kepada negara tersebut atas invasinya ke Ukraina pada 24 Februari 2022 yang masih berlangsung hingga kini.

Komisi Eropa menyarankan agar perusahaan tidak membuka rekening bank dalam rubel di Gazprombank untuk membayar gas Rusia seperti yang diminta Kremlin, namun tidak secara eksplisit menyatakan bahwa hal tersebut akan melanggar sanksi.

“Komisi Eropa tidak memiliki posisi yang lebih meyakinkan tentang apakah perusahaan dapat membuka rekening rubel di Gazprombank untuk melakukan ini, tapi menyarankan untuk tidak melakukannya,” kata pejabat Komisi Eropa seperti dikutip Reuters, Kamis (19/5).

Nasihat atau saran tidak memiliki bobot hukum, dan dapat diabaikan secara efektif oleh perusahaan. Dalam panduan tertulis terbarunya tentang pembayaran gas, yang memiliki kekuatan hukum lebih, Komisi Eropa tidak mengklarifikasi apakah pembukaan rekening dalam rubel melanggar sanksi, sesuai dengan dokumen sebelumnya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement