Diburu Negara-negara Eropa, Harga Batu Bara Naik Mendekati US$ 400

Muhamad Fajar Riyandanu
23 Juni 2022, 18:17
harga batu bara, eropa
ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/wsj.
Pekerja melintas di dekat kapal tongkang pengangkut batubara di kawasan Dermaga Batu bara Kertapati milik PT Bukit Asam Tbk di Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (4/1/2022).

Harga batu bara di Pasar ICE Newcastle pada Kamis (23/6) sore naik ke level US$ 399 per ton atau 11,22% dibandingkan harga pekan lalu di level US$ 358,75 per ton. Secara bulanan, harga mineral hitam ini sudah melesat 23,15% dari US$ 324 per ton.

Kenaikan harga batu bara terjadi kerena sejumlah negara Eropa berniat untuk kembali mengaktifkan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berbahan bakar batu bara miliknya usai Rusia memangkas ekspor gasnya ke kawasan tersebut.

Jerman, Austria dan Belanda akan kembali mengaktifkan pembangkit listrik berbahan bakar batu bara setelah raksasa energi Rusia Gazprom mengurangi jumlah gas yang dipasok melalui pipa Nord Stream 1 ke Jerman. Pipa Nord Stream 1 hanya mengaliri gas sejumlah 40% dari total kapasitas.

Menteri Ekonomi Jerman Robert Habeck mengatakan bahwa pemotongan pasokan gas ke Eropa merupakan serangan terhadap Jerman. Negeri Panzer menjadi yang nomor wahid di antara blok barat yang kembali menghidupkan pembangkit listrik batu bara.

Habeck mengatakan Berlin sedang mengerjakan undang-undang baru untuk menggunakan kembali PLTU Batu Bara Mothballed hingga 10 gigawatt selama 2 tahun ke depan. Kapasitas tersebut, diperkirakan dapat menyumbang sekitar 5% dari total produksi energi Jerman.

Italia pada Selasa (21/6) juga mengumumkan rencana untuk membeli batu bara untuk menyalakan pembangkit listrik batu bara. Perusahaan energi Italia, Eni, melaporkan aliran gas dari Rusia berkurang selama lebih dari seminggu.

Menteri Transisi Ekologi Roberto Cingolani mengatakan bahwa langkah tersebut bertujuan untuk menghemat gas sekaligus menjembatani kesenjangan pasokan energi. Sebagai informasi, 45% gas Italia berasal dari Rusia. Italia akan mengumumkan status siaga tinggi jika Rusia terus membatasi pasokan.

Negeri kincir angin Belanda juga akan meningkatkan produksi listrik dari batu bara untuk menghemat pasokan gas. Pemerintah Belanda mengatakan mereka segera mengambil langkah untuk membatasi konsumsi gas, termasuk di antaranya pencabutan pembatasan PLTU batu bara hingga 2024.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...