Kemendag: Produksi Minyak Goreng MinyaKita Optimal Dalam Dua Minggu

Andi M. Arief
6 Juli 2022, 15:48
minyak goreng, minyakita, kemendag, kementerian perdagangan
ANTARA FOTO/Galih Pradipta/YU
Warga memperlihatkan minyak goreng kemasan saat peluncuran minyak goreng kemasan rakyat (MinyaKita) di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Rabu (6/7/2022).

Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyatakan produksi MinyaKita baru akan berjalan penuh paling cepat pada 20 Juni 2022. Pabrikan minyak goreng saat ini masih mengantri untuk mendapatkan bahan baku kemasan MinyaKita.

Direktur Bahan Pokok dan Penting Kementerian Perdagangan (Kemendag) Isy Karim mengatakan baru ada dua pabrikan yang memproduksi MinyaKita saat ini. Secara total, ada 28 pabrikan yang telah mengajukan permintaan untuk memproduksi MinyaKita kepada Kemendag.

"Dalam 1-2 minggu (produksi MinyaKita baru berjalan penuh). Sekarang teman-teman (pabrik minyak goreng) sedang pesan plastiknya," kata Isy di sela-sela Peluncuran MinyaKita, Rabu (6/6).

Selain memesan bahan baku pengemasan, Isy mengatakan Kemendag harus mengurus administrasi masing-masing pabrikan terkait produksi MinyaKita, seperti sertifikat Standar Nasional Indonesia (SNI) pengemasan minyak goreng oleh Kementerian Perindustrian, dan Nomor Izin Edar (NIE) oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM).

Perizinan penggunaan merek MinyaKita akan diterbitkan paling lambat dua hari oleh Kemendag. Setelah pengajuan. Setelah itu, Isy berjanji akan memfasilitasi produsen yang akan memproduksi MinyaKita untuk mendapatkan sertifikat SNI pengemasan minyak goreng dan NIE.

Dengan demikian, sertifikat SNI Pengemasan Minyak Goreng dan NIE akan terbit secepatnya dua hari setelah pengajuan. "Meskipun di Badan POM prosesnya akan berlanjut, tapi keluarnya (NIE) akan dipercepat oleh kami," kata Isy.

Isy mengatakan 28 pabrikan yang telah mengajukan izin produksi MinyaKita memiliki kapasitas produksi minyak goreng curah sebanyak 50.000 ton per bulan. Isy menilai pengajuan produksi MinyaKita akan menambah produksi minyak goreng untuk kebutuhan domestik.

Pasalnya, MinyaKita berbeda dengan minyak goreng curah lantaran memiliki tingkat ketahanan atau cloud point (CP) di level 10,0. Adapun, minyak goreng curah memiliki cloud point di level 12,0.

Semakin rendah CP sebuah minyak goreng akan semakin tahan dan tidak berkabut saat diletakkan dalam suhu rendah. Dengan kata lain, properti minyak goreng akan mendekati dengan air jika angka CP semakin rendah.

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...