Pertamina Tak Lagi Rugi Jual Pertamax Seiring Turunnya Harga Minyak

Muhamad Fajar Riyandanu
5 Oktober 2022, 16:35
harga pertamax, bbm, pertamina
ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah/wsj.
Harga Pertamax kini sudah sesuai dengan harga keekonomiannya seiring turunnya harga minyak.

Pertamina menyatakan bahwa harga Pertamax di SPBU sebesar Rp 13.900 per liter sudah setara dengan harga wajar atau keekonomian.

Hal ini menandakan bahwa perusahaan energi pelat merah ini tak lagi menanggung rugi selisih harga BBM RON 92 itu dengan harga keekonomiannya.

"Harga pertamax sudah sesuai dengan harga keekonomian," kata Sektetaris Perusahaan Pertamina Parta Niaga, Irto Ginting kepada Katadata.co.id, Rabu (10/5).

Hal serupa juga dikatakan oleh Direktur Eksekutif Energy Watch, Mamit Setiawan. Dia mengatakan harga jual BBM Pertamax sudah menyentuh harga keekonomian karena harga minyak mentah dunia yang turun selama sebulan terakhir.

"Kalau bulan September Pertamax masih ada biaya yang ditanggung oleh pertamina, tapi sekarang per bulan ini sudah keekonomian, jadi Pertamina tidak ada menanggung selisih harga. Pertamax series semua sudah harga keekonomian," kata Mamit pada kesempatan berbeda.

Harga minyak mentah dunia saat ini berada di bawah US$ 100 per barel. Harga minyak mentah jenis Brent pada Rabu (10/5) berada di level US$ 91,59 per barel. Sementara West Texas Intermediate (WTI) US$ 86,25 per barel.

Pada kesempatan tersebut, Mamit menjelaskan, harga jual BBM bersubsidi Pertalite dan Solar masih jauh dari harga keekonomian. Berbeda dengan Pertamax yang masuk Jenis BBM Umum (JBU), penyaluran Solar dan Pertalite yang masuk Jenis BBM Tertentu (JBT) atau BBM bersubsidi dan Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) masih mendapat subsidi dan kompensasi dari pemerintah.

Menurut Mamit, harga keekonomian Solar lebih tinggi dari Pertalite karena biaya crack spread yang lebih mahal. Sebagai informasi, crack spread adalah selisih antara harga produk BBM yang dihasilkan dengan harga minyak mentah. "Kalau di Amerika harga gasoil itu jauh lebih tinggi dari gasoline," ujar Mamit.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...