Swedia Temukan Bukti Ledakan di Nord Stream, Perkuat Dugaan Sabotase

Happy Fajrian
7 Oktober 2022, 11:27
nord stream, pipa gas, rusia, eropa, uni eropa
nypost.com
Gelembung gas dari kebocoran pipa Nord Stream 2 di Laut Baltik. Otoritas Swedia dan Denmark temukan bekas ledakan yang menyebabkan kebocoran Nord Stream 1 dan 2.

Investigasi di lokasi kebocoran pipa gas Nord Stream 1 dan 2 menemukan bukti ledakan yang memperkuat dugaan sabotase jalur pengiriman gas penting dari Rusia ke Eropa itu.

Pihak berwenang Swedia dan Denmark telah menyelidiki empat kebocoran setelah jaringan pipa, yang menghubungkan Rusia dan Jerman melalui Laut Baltik dan telah menjadi fokus dalam krisis Ukraina, rusak pada awal pekan lalu.

Advertisement

Eropa tengah menyelidiki penyebab kebocoran Nord Stream 1 dan 2 sementara Rusia menuding negara-negara Barat sebagai pelaku sabotase tersebut. Terutama Amerika Serikat yang menurut Presiden Rusia Vladimir Putin tengah berupaya meningkatkan ekspor LNG ke Eropa. Hal ini telah dibantah oleh Gedung Putih.

Benua Biru bergantung pada Rusia untuk sekitar 40% dari kebutuhan gasnya, menghadapi krisis energi setelah Moskow menghentikan pasokan gas melalui pipa Nord Stream 1 sebagai balasan sanksi atas invasi ke Ukraina.

“Setelah menyelesaikan investigasi , dinas keamanan Swedia dapat menyimpulkan bahwa telah terjadi ledakan di Nord Stream 1 dan 2 di zona ekonomi Swedia,” kata pihak kepolisian Swedia, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (7/10).

Mereka menambahkan bahwa ada kerusakan parah pada jaringan pipa gas dan telah mengambil beberapa materaial dari lokasi yang sekarang akan dianalisis. “Bukti yang ada telah memperkuat kecurigaan sabotase,” tambahnya.

Penyelidikan TKP yang dilakukan oleh Penjaga Pantai dan Angkatan Laut Swedia akan melibatkan kendaraan tak berawak, kata juru bicara angkatan laut Swedia Jimmie Adamsson. “Pipa-pipa itu berada di kedalaman 70-80 meter dan di kedalaman itu Anda menggunakan kendaraan bawah air tanpa awak,” ujarnya.

Rusia Tak Dilibatkan dalam Proses Investigasi

Rusia mengatakan telah diberitahu melalui saluran diplomatik bahwa mereka tidak dapat bergabung dalam penyelidikan.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement