Dukung Hilirisasi, Erick Thohir: SDA RI Sudah Lama Perkaya Negara Lain

Happy Fajrian
16 Desember 2022, 22:22
hilirisasi, erick thohir, nikel, jokowi
ANTARA FOTO/Jojon/aww.
Aktivitas tungku smelter nikel di PT VDNI di kawasan industri di Kecamatan Morosi, Konawe, Sulawesi Tenggara, Jumat (9/9/2022).

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mendukung sikap tegas Presiden Joko Widodo kepada Uni Eropa (UE) terkait kebijakan larangan ekspor bijih nikel untuk mendorong hilirisasi di dalam negeri. UE menggugat kebijakan larangan ekspor tersebut di WTO.

Menurut Erick globalisasi menentukan peluang sekaligus tantangan bagi Indonesia. Ia mencontohkan desakan negara-negara maju yang meminta Indonesia bersedia mengirimkan sumber daya alam (SDA).

Presiden Jokowi, kata Erick, dengan tegas menolak tunduk pada tekanan tersebut dan tetap pada pendirian tidak memperbolehkan ekspor nikel ke luar negeri. Namun pemerintah membuka diri jika negara lain ingin bermitra dengan mendirikan pabrik untuk mengolah nikel di Indonesia.

“Dalam pidato pembukaan KTT Peringatan 45 Tahun ASEAN-Uni Eropa di Belgia, Bapak Presiden mengirimkan pesan begitu kuat bahwa membangun kemitraan harus berlandaskan pada kesetaraan dan tidak boleh ada yang namanya pemaksaan,” ujar Erick dalam siaran pers, Jumat (16/12).

Menurut Erick, kekayaan sumber daya alam Indonesia sudah terlalu lama hanya menjadi sumber bagi pertumbuhan ekonomi dan pembukaan lapangan kerja negara lain akibat kebijakan pengiriman bahan mentah.

Kini, Erick sampaikan, pemerintah serius melakukan hilirisasi dan industrialisasi agar SDA dapat memberikan nilai tambah dan menjadi sumber pertumbuhan ekonomi dan pembukaan lapangan kerja bangsa sendiri.

Erick juga menyampaikan bahwa proses hilirisasi terbukti mampu meningkatkan nilai ekspor nikel dari US$ 1 miliar menjadi US$ 27 miliar. Setelah nikel, sambung Erick, pemerintah juga akan mendorong hilirisasi bauksit.

“Saya selalu menekankan kepada direksi BUMN, kita tidak anti asing, tapi kita juga mau kerja sama atau kemitraan yang terjalin harus win-win, bukan justru merugikan,” ucap Erick.

Dia menambahkan bahwa BUMN berkomitmen penuh melakukan akselerasi hilirisasi dan industrialisasi. Salah satunya melalui pembentukan Industri Baterai Indonesia atau Indonesia Battery Corporation (IBC) pada Maret 2021 sebagai ekosistem pengembangan baterai kendaraan listrik yang terintegrasi.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...