Tak Mau Dijadikan Alat Perang Dagang AS, Huawei Hadapi Krisis

Cindy Mutia Annur
22 Agustus 2019, 13:37
huawei, perang dagang, huawei krisis
123RF.com
Huawei menghadapi krisis karena tekanan yang semakin besar dari AS yang memasukkan perusahaan teknologi asal Tiongkok ini ke dalam daftar entitas yand dilarang melakukan bisnis dengan perusahaan AS.

Huawei Technologies tengah menghadapi krisis di tengah kian besarnya tekanan dari pemerintah Amerika Serikat (AS). Pendiri Huawei, Ren Zhengfei, pun menegaskan bahwa Huawei tidak akan mau dijadikan alat agar AS mendapatkan keinginannya dalam perang dagang yang akan merugikan negaranya, Tiongkok.

Bahkan jika hal itu berarti putrinya, Meng Wanzhou, yang saat ini tengah menghadapi tahanan rumah di Kanada atas tuduhan kriminal AS, harus menghadapi perjuangan hukum yang lebih lama.

Oleh karena itu dia meyakini bahwa Huawei tidak akan bisa keluar dari daftar hitam perdagangan AS. Namun Ren tetap optimistis perusahaannya tersebut dapat mempertahankan kinerjanya tanpa harus bergantung dengan perusahaan AS,  yakni dengan mengembangkan teknologinya sendiri.

Dampak terbesar, menurutnya, akan ada pada vendor Amerika yang menjual chip dan komponen lainnya ke Huawei. "Apakah 'daftar entitas' diperpanjang atau tidak, itu tidak akan berdampak besar pada bisnis Huawei," ujar Ren seperti dikutip dari South China Morning Post, Rabu (21/8).

(Baca: AS Perpanjang Masa Penangguhan Hukuman Huawei)

"Kita bisa melakukannya dengan baik tanpa bergantung pada perusahaan Amerika," ujar Ren optimistis. Dia menambahkan bahwa saat ini perusahaannya tengah menyusun strategi untuk meningkatkan efisiensi, seperti mengurangi jumlah karyawan, memindahkan pekerjaan berulang-ulang, dan termasuk menyederhanakan struktur perusahaan.

Halaman:
Reporter: Cindy Mutia Annur
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...