Sumber Paparan Gas H2S di PLTP Sorik Marapi Belum Diketahui

Muhamad Fajar Riyandanu
17 Maret 2022, 21:34
pltp, sorik marapi, panas bumi, pembangkit listrik
ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/aww.
Ilustrasi pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP).

PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP), menyebut insiden paparan gas hidrogen sulfida (H2S) di lokasi sumur AAE-05, Desa Sibangor Julu, Mandailing Natal, Sumatera Utara, pada Minggu (6/3) kemarin, bukan berasal dari aktivitas pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP).

Dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi VII DPR RI dan Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), Dadan Kusdiana pada Kamis (17/3), Direktur Utama SMGP, Riza Pasikki mengatakan bahwa paparan gas H2S muncul secara alami dari wilayah sekitar Desa Sibangor Julu.

Riza menjelaskan, pada saat itu, PLTP Sorik Marapi tengah melakukan uji sumur pada pukul 16.05 WIB. 55 menit berselang, proses uji sumur dihentikan karena adanya dugaan laporan paparan H2S dari warga. Namun saat dilakukan pemeriksaan, tidak ada tanda-tanda kebocoran gas di area PLTP.

“Fakta di lapangan kami tidak menemukan fakta yang ditemukan bahwa uji alir itu menyebabkan H2S. penyebab keluhan yang mencium bau menyengat yang diduga H2S tidak mengarah pada kegiatan uji alir, tapi kami meyakini ini H2S,” kata Riza.

Saat menjalani uji sumur AAE-05, sumur yang dalam kondisi tertutup akan membuat akumulasi gas di dekat kepala sumur seiring dengan berjalannya waktu. Salah satu gas yang terkadung yakni H2S yang dinilai paling beracun dari jenis gas lainnya.

“Untuk menetralisir H2S, maka sumur terlebih dahulu dialiri cairan natrium hidroksida (NaOH), kemudian sumur dibuka dan dapat dialirkan ke silencer,” sambung Riza.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...