Sentimen Negatif Buat Dana Asing Kabur Rp 578 M, IHSG Sesi I Anjlok 3%
Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi pagi Kamis (16/4) anjlok hingga 3,14% menyentuh level 4.480,86. Berbagai sentimen negatif membayangi laju IHSG dan bursa Asia lainnya, yang membuat modal asing mengalir deras keluar pasar saham dalam negeri.
Hingga siang ini, terjadi aliran modal asing keluar dari pasar saham hingga Rp 576 miliar. Investor asing melakukan penjualan bersih (net sell) saham di pasar reguler hingga Rp 578 miliar. Dua saham bank besar menjadi sasaran jual investor asing dengan nilai net sell paling besar.
Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) berada di urutan teratas dengan net sell asing Rp 259 miliar, sedangkan saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dijual investor asing dengan nilai bersih Rp 162 miliar.
Harga saham BBRI pun turun hingga 5,8% menjadi Rp 2.600 per saham. Sedangkan harga saham BBCA turun 3,92% menjadi Rp 26.350 per saham.
(Baca: Investor Cermati Dampak Corona ke Ekonomi, IHSG Diramal Kembali Turun )
Pada sesi pertama ini, sebanyak 4,16 miliar unit saham yang diperdagangkan dengan nilai transaksi mencapai Rp 3,38 triliun, dan dengan frekuensi 366.282 kali. Sebanyak 272 saham nilainya turun, 105 saham naik, dan 116 lainnya stagnan.
Sektor konsumer menjadi sektor yang paling jeblok, turun hingga 3,97%. Saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) memimpin koreksi sektor ini dengan turun 5,38% menjadi Rp 6.600 per saham. Kemudian saham PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) juga turun 5,78% menjadi Rp 1.140 per saham.
Saham lainnya yaitu PT H.M. Sampoerna Tbk (HMSP) turun 3,11% menjadi Rp 1.560 per saham, sedangkan saham kompetitornya PT Gudang Garam Tbk (GGRM) anjlok hingga 5,36% menjadi Rp 45.050 per saham.