Katadata Market Index: IHSG Oktober Bearish karena Ekonomi Domestik

Happy Fajrian
8 Oktober 2019, 14:42
ihsg oktober masih bearish, katadata market sentiment index oktober, ihsg diprediksi bearish, ihsg turun
ANTARA FOTO/NOVA WAHYUDI
Layar pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta. IHSG Oktober 2019 diprediksi masih dalam tren menurun atau bearish berdasarkan laporan Katadata Market Sentiment Index (KMSI) yang dirilis oleh Katadata Insight Center (KIC).

Indeks harga saham gabungan (IHSG) periode Oktober 2019 diperkirakan masih akan dalam tren menurun alias bearish. Menurut Katadata Market Sentiment Index (KMSI) yang dirilis oleh Katadata Insight Center (KIC), probabilitas IHSG naik atau bullish adalah nol persen.

Turunnya IHSG pada Oktober ini dipengaruhi oleh kondisi global dari wacana pemakzulan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang semakin menimbulkan ketidakpastian global di tengah perang dagang yang tidak kunjung berakhir.

Sementara itu kondisi perekonomian dari dalam negeri juga turut berpotensi menekan laju IHSG selama sebulan ke depan. Kondisi tersebut terlihat dari deflasi yang terjadi pada periode September 2019 sebesar 0,27%, atau lebih tinggi dari periode yang sama 2018 yang mencatatkan deflasi 0,18%.

Meningkatnya deflasi menandakan daya beli masyarakat yang masih lemah. Padahal, dari sisi moneter, Bank Indonesia (BI) kembali memangkas suku bunga acuan BI 7 Days Reverse Repo Rate (7DRRR) sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5,25%.

(Baca: Analis KIC: Dampak Demonstrasi ke IHSG Kecil, Pasar Memang Bearish)

Ini adalah kali ketiga BI memangkas bunga acuannya tahun ini, yang secara total telah menurunkan sebesar 75 bps.  Namun, tujuan kebijakan pelonggaran moneter ini untuk menggenjot perekonomian ternyata belum berhasil dengan tingkat deflasi yang lebih tinggi secara tahunan.

Sementara itu pada September kemarin pemerintah juga resmi mengumumkan kenaikan cukai hasil tembakau menjadi sebesar 23% serta kenaikan harga jual eceran rokok rata-rata 35% mulai 1 Januari 2020. Kebijakan ini langsung mendapat respon negatif dari investor yang langsung melakukan aksi jual saham dan membuat saham emiten rokok anjlok.

Saham dua emiten rokok pada September lalu mencatatkan koreksi terbesarnya yakni Gudang Garam Tbk (GGRM) sebesar 24,6% serta HM Sampoerna Tbk (HMSP) turun 14,9%. Sementara itu sektor konsumer menjadi sektor yang mengalami penurunan terdalam yakni sebesar 8,1% dan menjadi sektor yang paling signifikan menekan laju IHSG bersama sektor manufaktur (5,8%) dan industri dasar (3,6%).

(Baca: Cukai Rokok Naik Tinggi, Harga Saham Emiten Rontok Hingga 20%)

IHSG September sendiri turun hingga 159,37 poin atau 2,52% dibandingkan posisi penutupan bulan sebelumnya di level 6.328,47. Penurunan terjadi di hampir seluruh indeks sektoral, kecuali pertanian dan perdagangan yang masih mencatatkan kenaikan tipis.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...