Masih Tertekan Sentimen Harga BBM, Rupiah Diramal Melemah ke Rp 14.920

Abdul Azis Said
6 September 2022, 10:06
nilai tukar rupiah, dolar as, harga bbm, inflasi
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/YU
Petugas menghitung uang dolar AS di Cash Pooling Bank Mandiri, Jakarta, Kamis (23/6/2022).

Nilai tukar rupiah dibuka menguat 20 poin ke level Rp 14.887 per dolar AS di pasar spot pagi ini. Penguatan rupiah ditopang sentimen kenaikan suku bunga yang agresif oleh The Fed yang terlihat sedikit mereda, sementara risiko inflasi domestik akibat kenaikan harga BBM bakal menekan nilai tukar.

Mengutip Bloomberg, rupiah melemah tipis dari posisi pembukaan ke level Rp 14.888 pada pukul 09.20 WIB. Namun ini belum mencapai level penutupan kemarin di Rp 14.907 per dolar AS.

Mayoritas mata uang Asia lainnya terpantau menguat terhadap dolar AS pagi ini. Yen Jepang menguat 0,1%, dolar Singapura 0,09%, won Korea Selatan 0,19%, peso Filipina 0,08%, ringgit Malaysia 0,06% dan baht Thailand 0,38%. Sebaliknya, rupee India melemah 0,06% bersama yuan Cina 0,01% sedangkan dolar Hong Kong stagnan.

Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra menyebut kenaikan harga BBM yang bisa memicu lonjakan inflasi masih akan menekan rupiah hari ini. Meski demikian, perbaikan sentimen pasar terhadap aset berisiko seperti saham terlihat positif pagi ini sehingga bisa mendorong penguatan rupiah.

Ariston memperkirakan rupiah bisa menguat ke arah Rp 14.850 dengan potensi pelemahan ke Rp 14.920 per dolar AS. "Sentimen pasar terhadap kenaikan suku bunga acuan the Fed yang agresif terlihat berkurang. Indikasi perlambatan ekonomi AS mungkin menurunkan ekspektasi pasar tersebut," kata Ariston dalam risetnya, Selasa (6/9).

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...