Pilpres 2024 dan Pelibatan Akar Rumput dalam Agenda Transisi Energi

Akhmad Hanan dan Muhammad Salman Hakim
Oleh Akhmad Hanan dan Muhammad Salman Hakim
20 November 2023, 12:26
Akhmad Hanan dan Muhammad Salman Hakim
Katadata/Bintan Insani
Akhmad Hanan dan Muhammad Salman Hakim, Peneliti Purnomo Yusgiantoro Center

Pemilihan Presiden Indonesia pada 2024 mendatang merupakan momen penting dalam sejarah bangsa Indonesia. Dalam menghadapi perubahan iklim global dan ketidakstabilan geopolitik, Indonesia dihadapkan pada tugas berat untuk mempercepat transisi menuju sumber daya energi yang lebih berkelanjutan. Transisi energi ini merupakan fokus penting dalam rencana pembangunan berkelanjutan Indonesia, sehingga membutuhkan calon presiden yang mampu memimpin perubahan tersebut.

Transisi menuju energi berkelanjutan merupakan prioritas utama bagi pemerintah Indonesia dalam waktu dekat ini. Upaya ini mencakup peralihan dari bahan bakar fosil ke energi terbarukan yang lebih bersih dan ramah lingkungan. Pemerintah telah menunjukkan komitmennya untuk meningkatkan penggunaan energi terbarukan, dengan menetapkan target untuk mencapai 23% komposisi EBT dalam bauran energi pada tahun 2025. Namun, hingga akhir tahun 2023, komponen energi terbarukan dalam bauran energi nasional masih berada di kisaran 15%, dengan kapasitas terpasang sekitar 12,9 GW.

Indonesia memiliki sumber daya energi terbarukan yang signifikan, termasuk energi surya, angin, air, dan panas bumi. Meskipun demikian, pengembangan energi terbarukan di Indonesia masih dihadapi berbagai tantangan, terutama masih kurangnya partisipasi masyarakat.

Dengan populasi lebih dari 270 juta jiwa, Indonesia dapat bertransisi secara optimal dengan melibatkan masyarakat. Keterlibatan masyarakat dapat difasilitasi melalui berbagai strategi, seperti mengedukasi dan menyebarkan informasi mengenai energi terbarukan kepada masyarakat, memberdayakan mereka untuk memanfaatkan sumber daya terbarukan, dan memperkuat lembaga-lembaga masyarakat yang didedikasikan untuk memfasilitasi transisi energi. Salah satu cara efektif adalah dengan melibatkan masyarakat akar rumput, yang mencakup individu-individu seperti petani, nelayan, dan masyarakat adat.

Pelibatan masyarakat akar rumput ini memungkinkan transisi energi yang lebih adil dan berkelanjutan, yang akan sangat bermanfaat bagi masyarakat Indonesia. Saat ini, keterlibatan masyarakat akar rumput dalam transformasi energi masih relatif rendah. Terbukti sebagian besar masyarakat akar rumput hanya memiliki sedikit, atau bahkan tidak memiliki pengetahuan sama sekali mengenai energi terbarukan, dan teknologinya belum diadopsi secara luas.

Kurangnya penyebaran informasi dan edukasi mengenai energi terbarukan merupakan salah satu penyebab terbatasnya keterlibatan masyarakat akar rumput. Karena itu, pemerintah harus mengintensifkan upaya untuk mengedukasi dan meningkatkan kesadaran masyarakat ihwal urgensi bertransisi energi dan manfaat yang akan diterima.

Halaman:
Akhmad Hanan dan Muhammad Salman Hakim
Akhmad Hanan dan Muhammad Salman Hakim
Peneliti di Purnomo Yusgiantoro Center
Editor: Dini Pramita

Catatan Redaksi:
Katadata.co.id menerima tulisan opini dari akademisi, pekerja profesional, pengamat, ahli/pakar, tokoh masyarakat, dan pekerja pemerintah. Kriteria tulisan adalah maksimum 1.000 kata dan tidak sedang dikirim atau sudah tayang di media lain. Kirim tulisan ke [email protected] disertai dengan CV ringkas dan foto diri.

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...