Sederet Kecelakaan Lion Air 

No.TanggalNo. PesawatJenis PesawatKejadian
1.14 Januari 2002386 (Jakarta – Pekanbaru – Batam)Boeing 737-200Gagal terbang dan terjerembab setelah lepas landas di Bandara Sultan Syarif Kasim, Pekanbaru.
2.31 Oktober 2003787 (Ambon – Makassar – Denpasar)MD-82Keluar jalur ketika mendarat di Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar
3.3 Juli 2004332 (Jakarta – Palembang)MD-82Mendarat tidak sempurna di Bandara Sultan Mahmud Badarudin II, Palembang.
4.30 November 2004538 PK-LMN (Jakarta – Solo – Surabaya)MD-82Tergelincir saat mendarat di Bandara Adisoemarmo, Solo.
5.10 Januari 2005789MD-82Gagal terbang akibat ban kempes di Bandara Wolter Monginsidi, Kendari.
6.3 Februari 2005791 (Ambon – Makassar)MD-82Tergelincir saat mendarat di Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar.
7.12 Februari 20051641 (Mataram – Surabaya)MD-82Roda depan keluar landasan jelang lepas landas dari Bandara Selaparang, Mataram.
8.6 Mei 2005778 (Jakarta – Makassar)MD-82Pecah ban saat mendarat di Bandara Hasanuddin, Makassar.
9.8 Mei 2005792 (Jakarta – Makassar – Gorontalo)MD-82Tergelincir ketika mendarat di Bandara Hasanuddin, Makassar.
10.18 Januari 2006778 (Ambon – Makassar – Surabaya)MD-82Tergelincir saat mendarat di Bandara Hasanuddin, Makassar.
11.4 Maret 20068987 (Denpasar – Surabaya)MD-82Tergelincir saat mendarat di bandara Juanda, Surabaya.
12.24 Desember 2006792 (Jakarta – Makassar – Gorontalo)Boeing 737-400Tergelincir saat mendarat di Bandara Hasanuddin, Makassar.
13.9 Mei 2009PK-LIL (Makassar – Jakarta)MD-90Tergelincir saat mendarat di Bandara Soekarno – Hatta.
14.3 November 2010712 (Jakarta – Pontianak)Boeing 737-400Tergelincir saat mendarat di Bandara Supadio, Pontianak.
15.14 Februari 2011598 (Jakarta – Pekanbaru)Boeing 737-900 ERTergelincir saat mendarat di Bandara Pekanbaru.
16.15 Februari 2011JT–0295 (Medan – Pekanbaru – Jakarta)Boeing 737-900 ERTergelincir saat mendarat di Bandara Pekanbaru.
17.23 Oktober 2011JT-673 (Tarakan - Balikpapan)Boeing 737-900Tergelincir saat mendarat di Bandara Sepinggan, Balikpapan.
18.1 November 2012716Boeing 737-400Tergelincir saat mendarat di Bandara Supadio, Pontianak.
19.31 Desember 2012JT-718 (Jakarta – Pontianak)Boeing 737Tergelincir saat mendarat di Bandara Supadio, Pontianak.
20.13 April 2013JT-940 (Bandung – Bali)Boeing 737-800 NGJatuh di laut jelang mendarat di Bandara Ngurah Rai, Denpasar.
21.6 Agustus 2013JT-892 (Jakarta – Makassar – Gorontalo).Boeing 737-800Menabrak sapi ketika mendarat di Bandara Gorontalo.
22.29 April 2018JT-892 (Makassar – Gorontalo)Boeing 737-800Tergelincir saat mendarat di Bandara Gorontalo.
23.29 Oktober 2018JT-610 (Jakarta – Pangkal Pinang)Boeing 737-800 MAXJatuh di Laut Jawa usai 10 menit lepas landas.
24.7 November 2018JT-633 (Bengkulu – Jakarta).Boeing 737-900 ERSayap pesawat menabrak tiang lampu Bandara

Direktur Utama Lion Air Edward Sirait menyatakan pesawat JT-610 sempat mengalami masalah dalam penerbangan malam sebelumnya dari Denpasar ke Jakarta. "Memang ada laporan masalah teknis tapi sudah dikerjakan (diperbaiki) sesuai prosedur perawatan pabrikan pesawat," kata Edward seperti dikutip dari BBC.

Smentar, dua firma hukum asal Amerika Serikat (AS) Colson Hicks Eidson dan BartlettChen LLC mengajukan gugatan kepada The Boeing Company di pengadilan Circuit Court of Cook County, Illinois, AS. Gugatan diajukan terkait kecelakaan Lion Air JT 610 yang jatuh di Teluk Karawang, 29 Oktober 2018.

(Baca: Menhub Akan Bertemu Boeing Klarifikasi Teknis Pesawat 737-800 Max)

"Gugatan ini kami ajukan atas nama klien kami, yaitu orang tua dari Rio Nanda Pratama yang tewas ketika pesawat Boeing 737 MAX 8 jatuh ke laut," tulis Curtis Miner dari Colson Hicks Eidson dalam keterangan resminya, Kamis (15/11). Rio adalah seorang dokter muda penumpang Lion Air yang akan pulang dari sebuah konferensi di Jakarta dan hendak menikah pada tanggal 11 November 2018.

Menurut Curtis, gugatan diajukan karena hasil investigasi terhadap kecelakaan udara di Indonesia tak dapat memutuskan siapa bersalah. Gugatan perdata pribadi dianggap penting karena tidak ada ganti rugi yang adil kepada para keluarga korban.

(Baca: Percepat Investigasi Lion Air, KNKT Gandeng Badan Transportasi Amerika)

Gugatan terhadap Boeing mengacu pada laporan Federal Aviation Administration (FAA), yakni Emergency Airworthiness Directive. Badan Aviasi Federal AS ini menilai Boeing 737 MAX memiliki kondisi tidak aman yang mungkin bisa terjadi pada pesawat sejenis lainnya. FAA juga ikut terlibat dalam penyelidikan seputar jatuhnya Lion Air JT-610 PK LQP, dalam kapasitasnya sebagai penasihat dan berada di bawah koordinasi KNKT.

Laporan FAA ini diperkuat dengan pernyataan penyelidiknya yang dirilis The Wall Street Journal beberapa waktu lalu. Terungkap bahwa sistem otomatis pencegah kondisi stall (automated stall prevention system) pada Boeing 737 tipe MAX 8 dan MAX 9 berada dalam kondisi yang tidak normal.

Fitur ini normalnya bekerja membantu pilot dalam mengatasi kekeliruan saat mengangkat hidung pesawat. Tapi, dalam kondisi tertentu sistem ini ternyata memicu sensor yang bisa memberi informasi kepada kru pesawat untuk menukikkan hidung pesawat (nosedive) secara mendadak di luar batas wajar, tanpa mampu mengangkatnya lagi.

(Baca: Boeing Terbitkan Buletin Manual untuk Atasi Masalah Angle of Attack)

Boeing sebenarnya telah merespons dengan menerbitkan Buletin Manual Operasional (Operational Manual Bulletin/OMB) pesawat tersebut. Pabrikan pesawat di Seattle, AS, ini menjelaskan panduan dan prosedur yang harus dilakukan awak pesawat ketika sensorAngle of Attack (AOA) mengalami masalah.

Namun dalam buletinnya, pabrikan pesawat ini menutupi prosedur automated stall prevention system. Allied Pilot Association mengatakan hal ini tidak disampaikan dengan penegasan prosedur. "Boeing tidak memberi semua informasi yang kami butuhkan," kata juru bicara serikat pilot maskapai Amerika tersebut yakni Captain Dennis Tajer.

Kabut yang menyelimuti penyebab tragedi pesawat Lion Air JT-610 mungkin akan tertiup dan pelan-pelan akan terkuak pada akhir bulan ini. Soerjanto saat konferensi pers terkini mengatakan laporan awal (preliminary report) penerbangan tersebut akan keluar pada akhir November 2018. "Tanggal 28 atau 29 November," ujarnya. (Baca: Laporan Awal Penyebab Jatuhnya Lion Air JT-610 Keluar Akhir November)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami
Advertisement