Kabarnya, hubungan kerja antara Elia dan keluarga Soemarno ini sempat mendapat sorotan dari pihak istana saat proses pemilihan dirut baru Pertamina. "Ada yang mempertanyakan kedekatan hubungan mereka dan benturan kepentingan yang akan terjadi," kata sumber Katadata

Perbedaan pun mencuat di antara anggota kabinet. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan disebut-sebut tidak sepakat dengan penunjukan Elia sebagai dirut baru Pertamina. "Karena dia (Elia) 'orangnya Rini'," kata sumber tersebut.

Apalagi, saat menjabat Menteri Perhubungan, Jonan sempat berseteru dengan Rini perihal proyek kereta cepat Jakarta-Bandung buatan Cina. (Baca: Bantah Kabinet Pecah soal Dirut Pertamina, Luhut: Kita Sepaham)

Pihak Istana dikabarkan sempat mengecek ulang rekam jejak Elia dan kaitannya dengan Rini, meskipun Presiden sudah mengambil keputusan sejak Jumat (11/3) pekan lalu. Awal pekan ini, muncul pula nama Direktur Utama PT Krakatau Steel Tbk Sukandar sebagai calon alternatif Dirut Pertamina.

Meski begitu, Elia tetap diangkat sebagai nakhoda baru Pertamina pada Kamis pagi ini atau enam hari sejak Presiden membuat keputusan.  

Jonan selalu menolak menjawab pertanyaan soal Dirut Pertamina. Saat mengunjungi kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Kamis (16/3) siang ini, dia juga bungkam ketika ditanya mengenai penunjukan Elia.

Bahkan, ketika seorang wartawan menanyakan apakah telah memberi selamat kepada mantan Direktur Utama PT PTPN III Holding Perkebunan tersebut, Jonan hanya berujar pendek, "Nanti saja," katanya sembari berlalu ke mobilnya.

Rini juga berlaku serupa. Sejak nama Elia mencuat jadi kandidat kuat Dirut Pertamina, dia irit bicara. "No comment," kata Rini, Rabu (15/3). 

Namun, Menko Bidang Kemaritiman Luhut Pandjaitan membantah kabar adanya perbedaan pendapat di anggota kabinet terkait penunjukan Elia sebagai Dirut Pertamina. Ia menegaskan pemerintah sepaham dalam memutuskan sesuatu dan tidak ada penolakan. Luhut pun menepis kabar adanya penolakan dari Jonan. "Sepaham lah, kenapa kita harus tidak sepaham."

Di luar itu, perjalanan karier Elia terbilang panjang di banyak perusahaan dengan beragam sektor bisnis. Pada awal kariernya, pria lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) tahun 1988 ini pernah menjadi Business Development Manager PT Indofood Sukses Makmur Tbk.

Pada kurun 2000-2004, Elia menjabat Managing Director dan Chief Operating Officer PT Kiani Kertas. Perusahaan kertas milik Bob Hasan yang kemudian diambil alih Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Luhut Pandjaitan tersebut, belakangan dilego karena terbelit utang.

Lepas dari Kiani, Elia berkarier di perusahaan properti, yaitu sebagai Vice President Director PT Kawasan Industri Jababeka Tbk dan CEO PT Pandega Citraniaga.

Ia memulai karier di bidang migas ketika menjabat Penasihat Operation Management Benakat Oil Company pada 2010. Ini merupakan anak usaha PT Benakat Petroleum Energy Tbk (BIPI). Yang menarik, pada medio tahun itu, BIPI membeli 37,15 persen saham Elnusa. Pemegang saham lain Elnusa adalah Pertamina 41,1 persen dan publik 27,75 persen. Setahun berselang, Elia pun hijrah ke Elnusa.

Halaman:
Editor: Yura Syahrul
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami
Advertisement