Meski secara jumlah investor milenial dan gen Z menguasai pasar modal, namun secara penguasaan aset masih sangat kecil dibandingkan investor yang lebih matang dan telah lebih lama menyelami seluk beluk pasar modal.

Data dari KSEI menyebutkan per 30 Agustus 2020, investor individu yang berusia 30 tahun kebawah total penguasaan asetnya di pasar modal hanya Rp 13,92 triliun. Lalu, usia 31-40 menguasai aset Rp 37,4 triliun, usia 41-60 memiliki aset senilai Rp 94,64 triliun, sedangkan investor dengan usia di atas 60 tahun memiliki penguasaan aset terbesar yakni mencapai Rp 225,32 triliun.



Menurut Ketua KSEI Uriep Budhi Prasetyo, generasi muda ini sebagian besar menyasar reksadana. Investasi pada reksadana dianggap lebih aman karena para manajer investasi yang mengambil keputusan mengelola saham. "Setelah mereka mencoba reksadana, para investor pemula itu, biasanya juga mulai masuk ke instrumen lain kalau sudah mengerti," kata Uriep.  

Dia mengatakan pertumbuhan reksadana belakangan cepat sekali. Pergerakan reksadana juga dipermudah karena banyak channeling dari berbagai financial technology. "Yang mendominasi kalangan umur < 30 tahun sama 31-40 tahun," kata dia.

Reksadana masih menjadi pilihan favorit para investor sejak 2018. Sepanjang tahun ini hingga 31 Agustus 2020, reksadana menggaet 2,44 juta investor yang terdaftar dalam SID. Angkanya melonjak 37,9% dibandingkan tahun 2019.

Sementara itu di saat yang bersamaan, investor saham meningkat 19,4% menjadi 1,3 juta SID. Investor surat berharga negara (SBN) pun naik 25,8% menjadi 397 ribu SID.

Investor Muda Mampu Membaca Pasar

Kinerja pasar modal selama pandemi ini dapat dikatakan terpuruk. Indeks harga saham gabungan (IHSG) sempat anjlok hingga ke level 3.937,63. Sebagai informasi, terakhir kali IHSG berada di level 3.000-an yaitu pada 24 Juli 2012, tepatnya di level 3.992,11.

Setelah itu IHSG memasuki tren bullish atau menanjak hingga mencapai level tertingginya sepanjang sejarah pasar modal Indonesia di 6.689,29 pada 19 Februari 2018. Indeks bergerak fluktuatif di level 5.000 dan 6.000 hingga awal 2020 seiring dengan terjadinya perang tarif antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok.

Dengan penurunan IHSG tersebut, justru kalangan anak-anak muda makin banyak berinvestasi. Chief Economist BNI Sekuritas dan juga Panel Ahli Katadata Insight Center (KIC), Damhuri Nasution melihat kondisi pasar modal saat ini memang dalam tren penurunan dilihat dari laju IHSG dan juga imbal hasil (yield) obligasi. Ditambah lagi investor asing berbondong-bondong melepas asetnya di pasar modal dalam negeri.

Namun di saat seperti inilah saat yang tepat bagi investor lokal untuk berinvestasi. Apalagi menurutnya pendapatan (income) generasi Z dan milenial tidak terlalu terkena dampak pandemi meski diterapkan bekerja dari rumah (work from home). Sebaliknya, PSBB dan berbagai kebijakan pembatasan sosial lainnya justru membuat pengeluaran dari kalangan ini menurun.

“Mereka (gen Z dan milenial) tidak bisa berwisata atau yang lain-lain. Jadi ketika jumlah tabungan meningkat, mereka gunakan untuk investasi karena potensi return-nya yang jauh lebih tinggi dibandingkan tabungan. Juga sebenarnya dua kalangan ini well educated, sehingga bisa cepat belajar dan terjun ke dalam investasi di pasar modal,” kata Damhuri kepada Katadata.co.id, Kamis (24/9).

Tidak hanya itu, edukasi soal pasar modal pun saat ini semakin mudah untuk didapatkan. Sehingga para investor muda ini sudah memiliki sedikit pengetahuan dan bisa membaca market, bahwa suatu saat kondisi pasar modal akan berbalik naik (rebound).

“Begitu pandemi ini berakhir, ekonomi akan membaik. (Market) ekspektasinya besar dan potensi return-nya sangat tinggi. Mereka (investor muda) tahu itu,” ujarnya.

Menurut Uriep, lonjakan investor dari kalangan anak muda berkat semakin mudahnya proses administrasi dengan program KYC Administration yang terintegrasi dengan data kependudukan dan Catatan Sipil.

Selain itu akses informasi yang makin mudah juga mendorong minat para investor pemula. Saat ini sebanyak 430 galeri bursa tersebar di berbagai daerah. Berbagai kelas pelatihan investasi secara online pun makin menjamur yang membuat anak muda makin melek berinvestasi.

Penyumban bahan: Muhamad Arfan

Halaman:
Reporter: Febrina Ratna Iskana
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami
Advertisement