Utang BUMN Karya sudah meningkat bahkan sejak 2015. Ketika itu, Jokowi mulai tancap gas pembangunan infrastruktur. 

Waskita menjadi kontraktor utama untuk proyek jalan tol di era Jokowi. Pada 2017, sekitar 90% dari target ruas tol baru sepanjang 1.260 km menjadi tanggung jawab perusahaan.

Berikut grafik pertumbuhan utang lima BUMN Karya, yaitu Waskita Karya, Pembangunan Perumahan, Adhi Karya, Wijaya Karya, dan Hutama Karya.

Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo pun mengakui, salah satu sebab bengkaknya utang Waskita Karya adalah penugasan dari pemerintah. Sebab, penugasan ini tidak disertai penyertaan modal negara alias PMN sehingga perusahaan menggunakan uang sendiri.

Ruas tol yang dikerjakan Waskita meliputi tol Trans Jawa dan Sumatra. Sebagian besar tol juga adalah proyek tol mangkrak yang diakuisisi dari swasta, sehingga menambah kebutuhan biaya. Total ada 12 jalan tol mangkrak yang diakuisisi Waskita dari swasta pada 2015 hingga 2017. 

Pembangunan jalan tol Trans-Sumatra misalnya, menggelontorkan dana Rp 27,8 triliun. Utang WSKT pun turut membengkak karena butuh pembiayaan dari bank untuk menyelesaikan proyek. 

“Jadi meningkat empat kali lipat utangnya. Jauh sekali memang, terutama karena penyelesaian tol,” kata pria yang disapa Tiko ini dalam rapat bersama DPR, 2021 lalu. 

TOL DESARI AKAN BEROPERASI TANPA PERESMIAN
Jalan Tol Depok-Antasari. (ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/hp.)

Restrukturisasi Sebagai Katrol Kinerja Waskita 

Kedua analis merumuskan katalis positif yang bisa mengerek kinerja Waskita Karya adalah kejelasan restrukturisasi utang. Melalui restrukturisasi, beban dan tekanan likuiditas perusahaan bisa berkurang. Pemerintah menargetkan restrukturisasi selesai pada April 2023 agar perusahaan bisa melanjutkan proyek strategis, seperti jalan tol. 

Katalis kedua, menurut Alfred, adalah proses divestasi aset yang bisa dilakukan Waskita untuk mengurangi utang perseroan. Pada akhir tahun lalu, WSKT sudah berencana menjual lima tol miliknya hingga 2025 untuk mengurangi utang perusahaan. 

Lima ruas tersebut antara lain, ruas tol Jalan Tol Pemalang-Batang, Jalan Tol Depok-Antasari, Jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi), Jalan Tol Pasuruan-Probolinggo, Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu).

PKPU, menurut Alfred, adalah masalah yang berat bagi emiten. Namun, status Waskita Karya sebagai BUMN memiliki perbedaan khusus, layaknya yang terjadi pada Krakatau Steel.

Perbedaan ini ia lihat terjadi pada restrukturisasi besar-besaran Krakatau Steel senilai Rp 35 triliun pada periode 2019-2020. Angkanya bahkan memecahkan rekor restrukturisasi tertinggi dalam sejarah perbankan Indonesia. “Hal yang sama kami perkirakan akan terjadi pada Waskita,” kata Alfred. 

PROYEK JALAN TOL BOCIMI
Proyek Jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi). (ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/rwa.)

Apa yang Harus Dilakukan Investor?

Sebanyak 24% saham Waskita Karya, atau setara 7,1 miliar lembar berada di tangan masyarakat. Ketika suspensi saham dibuka, Leonardo merekomendasikan penjualan saham, bila ada kesempatan.

Dalam analisisnya, tekanan jual akan tinggi karena rasa pesimis investor dan sentimen buruk yang lebih kuat daripada sentimen positif.  “Nanti investor bisa masuk lagi jika sudah ada kejelasan proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang digarap Waskita dan jika kondisi kesehatannya sudah membaik,” kata Leonardo. 

Alfred pun memperkirakan akan ada overreaction aksi jual ketika suspensi WSKT dibuka, sejalan dengan sentimen negatif tersebut. Prediksinya, sentimen negatif ini juga akan menyebabkan adanya koreksi harga setelah suspensi dibuka. Jadi, ia tidak merekomendasikan investor melakukan cut loss alias menjual saham di harga yang lebih rendah di harga beli. 

Meski keadaan serupa juga menerpa emiten BUMN Karya lainnya, kinerja sahamnya tidak seperti Waskita Karya. Alfred menilai perbedaannya berada pada likuiditas dan performa pendapatan BUMN Karya yang sudah menunjukkan pemulihan. 

“Dengan demikian, saya melihat kasus WSKT hanya akan menurunkan animo pasar terhadap saham BUMN Karya dalam jangka pendek,” kata Alfred.

Halaman:
Reporter: Amelia Yesidora
Editor: Sorta Tobing
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami
Advertisement