Ujang mengatakan artis yang terpilih diperkirakan berhasil karena mengimbangi popularitasnya dengan kekuatan finansial. Ini cocok dengan pendekatan partai politik yang dinilai “pragmatis.”

“Ada kepentingan elektoral, ya mereka merekrut artis dan public figure yang punya popularitas dan uang untuk dipasang sebagai calon anggota legislatif,” kata Ujang pada Selasa lalu. “Mereka yang dipasang untuk menjadi vote getter atau pendulang suara untuk kemenangan partai-partai tersebut.”

Menurut Nicky Fahrizal dari Centre for Strategic and International Studies (CSIS), kemenangan artis dalam pileg juga berkaitan dengan basis penggemar dan strategi partai politik dalam penentuan dapil.

Peneliti di departemen politik dan perubahan sosial CSIS itu menambahkan, sejumlah artis yang masuk ke dalam bursa caleg kali ini memiliki basis penggemar yang besar, seperti Once, pemimpin grup rok Dewa 19 Ahmad Dhani, dan juru masak Arnold Poernomo.

Dhani maju sebagai caleg dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan koki yang akrab disapa Chef Arnold itu dari Partai Persatuan Indonesia (Perindo).

Once dan Dhani, misalnya, pada Februari 2023 menggelar konser berjudul Pesta Rakyat 30 Tahun Dewa 19 yang menarik lebih dari 70 ribu penonton. Sedangkan Chef Arnold merupakan salah satu juri dalam acara masak kompetitif di televisi yang disebut MasterChef Indonesia.

“Kalau fans-nya banyak, kemungkinan besar dia akan menang. Kedua, strategi partai, figur-figur ini ditaruh di dapil yang mana,” kata Nicky pada Rabu (17/5/2023).

KPU telah menerima berkas bacaleg 18 partai politik
KPU telah menerima berkas bacaleg 18 partai politik (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/nym.)

Gejala Masalah Kaderisasi

Menurut Ujang, pengusungan artis sebagai caleg oleh partai politik menunjukkan masalah kaderisasi. Para kader yang telah berjuang “mati-matian” di dalam partai kalah terhadap pendatang baru yang telah memiliki popularitas dan uang seperti artis.

Mantan staf khusus ketua DPR pada 2016 itu menambahkan, partai politik seharusnya merekrut artis jauh sebelum siklus pemilu dimulai. Jarak yang jauh antara perekrutan dan pemilu akan memungkinkan artis untuk melalui proses kaderisasi.

“Merekrut artis tidak dilarang. Tapi kalau sudah terlalu banyak, dominan, dan dijadikan komoditas sebagai vote getter, maka ini menutup peluang bagi kader-kader internal parpol untuk menjadi anggota legislatif,” kata Ujang.

Artis rata-rata menyumbangkan porsi yang relatif kecil dalam daftar caleg yang diusung oleh partai-partai politik. Di PDIP, misalnya, porsi artis dalam daftar caleg dalam pemilihan 2024 hanya 2,4%.

Menurut Hasto, ketua umum PDIP Megawati Soekarnoputri telah menugaskan ketua dewan pengurus pusat bidang ideologi Djarot Saiful Hidayat untuk memberikan pembekalan ke semua calegnya. Para caleg juga telah melalui proses evaluasi dan psikotes sehingga mereka “dipersiapkan dengan sebaiknya".

Halaman:
Reporter: Dzulfiqar Fathur Rahman
Editor: Sorta Tobing
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami
Advertisement