Dirut Telkom: Satelit Merah Putih 2 Tak Bersaing dengan Starlink

Image title
24 Februari 2024, 09:45
Ririek Adriansyah
Katadata
Direktur Utama Utama Telkom, Ririek Adriansyah

Sasarannya bukan end user?
Bukan. Bisa operator seluler yang akan memanfaatkan. Secara teknis dapat dipakai end user, menggunakan antena atau parabola kecil, tapi bukan itu desain utamanya

Berapa banyak yang akan dimanfaatkan Telkom dan berapa yang didedikasikan untuk operator seluler lain?
Sebagian besar akan dipakai oleh eksternal. Yang akan memanfaatkan satelit dari Grup Telkom ini nanti akan banyak digunakan Telkomsel.

Apa dampak manfaat satelit ini secara sosial ekonomi?
Artinya bila konektivitas merata, pasti dampaknya ke ekonomi positif kan. Suatu daerah yang awalnya belum mendapat coverage suatu broadband, itu bisa bertumbuh positif setelah mendapatkannya. Meskipun kita tahu masalah bukan hanya coverage.

Masalah kita kan, pertama, coverage itu diselesaikanlah. Kedua, jumlah orang yang memakai smartphone karena masih banyak juga yang belum pakai smartphone. Nah terus juga codebility, kemampuan orang untuk membayar langganan broadband, seperti membeli pulsa, itu juga isu yang perlu dicarikan solusi.

Jadi sekali lagi, kita akan menambah pemerataan koneksitas broadband. Nah memang tidak hanya melalui satelit ini tapi juga oleh pemain lain, misalnya operator seluler mau menambah BTS ke Papua. Nah backhaulnya itu yang mengkonek BTS bisa memakai satelit ini.

Kalau secara khusus, dampak atau kontribusi dari Merah Putih 2 terhadap pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN)?
Otomatis IKN itu menjadi salah satu potensial usernya. Satelit bisa menjangkau area yang tidak tercover atau bisa menjadi back up. Jadi kami gelar fiber optik di darat, tapi kan sudah berlapis lapis dan lebih andal lagi ada satelit yang menjaga kalau ada apa-apa di darat, masih ada backup satelitnya.

Dengan adanya Satelit Merah Putih 2 ini jangkauan terhadap masyarakat akan bertambah?
Satelit Merah Putih 2 ini akan mempermudah bagi operator seluler untuk memperluas jangkauannya. Sekarang ini kalau nggak salah 4G kita itu sudah menjangkau mungkin 97 persen sampai 98 persen populasi, dan ini akan lebih menambah jangkauannya.

Apakah akan menambah jangkauan secara geografis?
Secara geografi enggak mungkin akan menjangkau hingga 97 persen. Di Indonesia ada 11.000 pulau yang ada populasinya cuma berapa ratus pulau saja. Jadi enggak mungkin kita menjangkau coverage yang enggak ada orangnya seperti di tengah hutan. Jadi yang kami ukur selalu populasi bukan geografi.

Ilustrasi, satelit.
Ilustrasi, satelit. (Freepik)

Kenapa Telkomsat memilih Thales Alenia space?
Melalui proses tender, ada 5 bidder yang kami undang, semuanya pabrikan yang terkemuka di dunia. Ketentuannya mana yang memberikan harga per kapasitas paling murah atau per gyga byte yang paling murah. Thales ini yang memberikan solusi paling bagus, kapasitas besar, harga per kapasitas juga paling murah. Itu yang kami pakai, dengan begitu kami harapkan secara benchmark akan positif dibanding yang lain.

Ini satelit ke berapa yang ditangani Telkomsat?
Ini satelit ketiga Telkomsat. Selama ini Telkom sudah meluncurkan 11 satelit. Namun sudah habis usianya seperti Palapa A, B dan seterusnya. Yang masih hidup itu sekarang tinggal Telkom 3s dan Satelit Merah Putih 1.

Dari sisi bisnis Telkom, berapa besar pengelolaan satelit?
Sekitar lima persen

Setelah Satelit Satelit Merah Putih 2, akan ada satelit lain?
Kami berharap seperti itu, tapi belum tahu juga. Kami berharap dengan mengembangkan Telkomsat, kami punya bisnis satelit yang akan terus membesar dan terus tumbuh.

Apa tanggapan Telkom potensi persaingan dengan Starlink?
Sebenarnya antara Satelit Merah Putih 2 dan Starlink ini berbeda. Pertama, berbeda posisinya. Posisi Satelit Merah Putih 2 berada di GEO atau 36 ribu kilometer dari permukaan laut. Sedangkan posisi Starlink itu di LEO sekitar 400 kilometer dari permukaan laut.

Jadi waktu tempuh atau latensinya perjalanan signal itu untuk GEO lebih lambat, sedangkan Starlink lebih cepat. Bila butuh latensi kecepatan tinggi maka diarahkan ke Starlink, tapi bila butuh yang low maka menggunakan Satelit Merah Putih 2. Starlink itu lebih cepat, secara umum lebih bagus tapi lebih mahal.

Itu tergantung pelanggannya, mau yang mana. Nanti ada yang bisa menggunakan Satelit Merah Putih 2 dan ada yang bisa menggunakan Starlink.

Halaman:
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...