L'Oréal Dorong Komitmen Daur Ulang dan Pengurangan Sampah Plastik

L'Oréal Indonesia menargetkan pengurangan 78% penggunaan virgin plastic dan 26% pengumpulan sampah kemasan.
Image title
Oleh Riri
7 Desember 2022, 17:26
L'Oréal Indonesia menargetkan pengurangan 78% penggunaan virgin plastic dan 26% pengumpulan sampah kemasan.
L'Oréal Indonesia

L'Oréal Indonesia berkomitmen untuk mengurangi dan menangani sampah plastik demi menghadirkan bisnis yang bertanggung jawab dan berkelanjutan. Melalui strategi L'Oréal For The Future (L4TF), perusahaan menargetkan pengurangan 78% penggunaan virgin plastic dan 26% pengumpulan sampah kemasan melalui kolaborasi daur ulang pada 2025.

L'Oréal for the Future merupakan strategi pembangunan berkelanjutan dengan target berbasis sains dengan komitmen jangka panjang hingga 2030. Strategi L4TF ini mencakup enam topik utama, antara lain air, iklim, keanekaragaman hayati, pemberdayaan komunitas, dampak finansial, dan juga limbah.

Kemudian, strategi L4TF juga terbagi dalam tiga pilar utama, yaitu bertransformasi untuk memastikan aktivitas perusahaan menghormati batasan-batasan planet, memberdayakan ekosistem bisnis untuk bertransisi menghadirkan bisnis yang lebih berkelanjutan, serta berkontribusi mengatasi tantangan dunia, termasuk pemecahan isu sampah plastik di Indonesia.

Strategi ini sejalan dengan Peraturan Presiden No. 83 Tahun 2018 tentang penanganan sampai laut dengan target pengurangan sebesar 70% pada 2025. Saat ini, limbah plastik yang dihasilkan Indonesia mencapai 66 juta ton per tahun dan 3,2 juta ton terbuang ke laut.

“Kami memiliki tujuan sama untuk menciptakan kecantikan yang menggerakkan dunia. Kami tidak memulai dari nol, kami telah menjadi salah satu pemimpin di industri kecantikan dalam praktik keberlanjutan selama bertahun-tahun,” ujar Junaid Murtaza, Presiden Direktur L'Oréal Indonesia.

Sementara, Kasubdit Tata Laksana Produsen Direktorat Pengurangan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Ujang Solihin Sidik menambahkan, “untuk mencapai target tersebut, pelaporan, pengumpulan data, dan pengawalan sangatlah diperlukan agar tercipta komitmen dan kontribusi nyata dalam pengelolaan sampah baik di darat maupun di laut melalui kolaborasi antara pemerintah, pelaku industri, dan masyarakat.”

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...