Harga Bitcoin Masih Lesu, Aset Kripto Ini Naik 300% per Hari

Intan Nirmala Sari
7 Juni 2021, 14:47
Dado Ruvic/Illustration/File Photo ARSIP FOTO: Patung mainan kecil terlihat sebagai representasi mata uang virtual Bitcoin dipajang di depan gambar bendera China dalam foto ilustrasi, 9 April 2019. bitcoin
ANTARA FOTO/REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/File Photo/aww/cf
Dado Ruvic/Illustration/File Photo ARSIP FOTO: Patung mainan kecil terlihat sebagai representasi mata uang virtual Bitcoin dipajang di depan gambar bendera China dalam foto ilustrasi, 9 April 2019.

Sempat bergerak agresif di awal tahun, harga uang kripto beberapa pekan terakhir cenderung lesu khususnya pada koin-koin dengan kapitlalisasi pasar besar. Meskipun begitu, beberapa aset kripto seperti alternatif koin (altcoin) masih mampu melesat naik dan juga menjaga stabilitas harganya.

Melansir Coinmarketcap,  dalam sepekan terakhir Bitcoin mencatatkan kenaikan 1,44%, disusul Ethereum yang naik 13,83%, Binance Coin 20,85% dan Cardano naik 5,17%. Sedangkan untuk Tether masih mencatatkan koreksi 0,02% pada perdagangan Senin (7/6) siang.

Sementara itu, Tokenomy (TEN) sempat mencatatkan peningkatan 300% dalam satu hari. Itu menjadikan TEN sebagai salah satu aset kripto dengan kenaikan tertinggi dalam 24 jam di platform perdagangan kripto Indodax tahun ini.

Harga TEN meningkat dari Rp 755 pada Kamis (3/6). Hari beriktunya, harga melesat ke Rp 3.475 pada Jumat (4/6) siang, atau melampaui 300% dalam 24 jam. Bahkan, di market Indodax, TEN menjadi aset kripto dengan volume tertinggi hari itu, mengalahkan DOGE, Ethereum dan Bitcoin secara volume perdagangan.

CEO Indodax Oscar Darmawan mengatakan, aset kripto TEN cukup lama aktif di Indonesia. Aset tersebut juga berperan dalam ekosistem blockchain di Tanah Air khususnya dalam melahirkan berbagai produk inovatif di blockchain. Di antaranya seperti Defi (Desentralisasi Keuangan), melalui Tadpole Finance maupun token Rupiah Digital dalam bentuk token IDK yang juga diinisiasi melalui program Tokenomy.

“Tokenomy dari awal berfokus pada research dan development untuk inovasi produk berbasis blockchain di regional market ASEAN," kata Oscar yang yang juga founder proyek Tokenomy, dalam keterangan resmi Sabtu (5/6).

Sementara itu, diluncurkan April lalu, Toko Token (TKO) yang diterbitkan Tokocrypto cenderung bergerak stabil pada rentang US$ 2 – US$ 4  atau sekitar Rp 26 ribu hingga Rp 52 ribu, dengan titik terendah rata-rata kurang dari US$ 2. Peluncuran TKO merupakan upaya Tokocrypto untuk mewujudkan misi adopsi kripto massal untuk 345,3 juta pengguna di platform.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...