Sinyal Kebijakan The Fed Samar, Harga Emas Bergerak Turun

Intan Nirmala Sari
25 Agustus 2021, 09:13
harga emas, amerika serikat, investasi, the federal reserve, berita hari ini
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Ilustrasi emas batangab PT Aneka Tambang di butik Gedung Ravindo, Jakarta (14/10/2019). Harga emas batangan PT Aneka Tambang (Persero) Tbk pada Senin (14/10/2019) berada di angka Rp 754.000 per gram.

Harga emas bergerak konsolidasi dengan kecenderungan turun di tengah lonjakan kasus Covid-19 di Amerika Serikat (AS). Kondisi tersebut sekaligus menggiring proyeksi investor kalau Bank Sentral AS atau The Federal Reserve (The Fed) akan menunda rencana pengetatan moneternya atau tapering off.

Harga emas PT Aneka Tambang Tbk turun Rp 3.000 ke level Rp 950 ribu per gram pada perdagangan hari ini (25/8). Mengutip laman Logam Mulia, harga buyback atau harga jual emas turun Rp 2.000 ke level Rp 835 ribu per gram.

Sementara itu, melansir Bloomberg pada perdagangan pagi ini, harga emas commodity exchange (Comex) untuk kontrak Desember 2021 turun 0,6% ke level US$ 1.797,6 per troy ons. Sedangkan untuk emas spot (XAUUSD) turun 0,41% ke level US$ 1.795,4 per troy ons. Adapun untuk indeks dolar AS spot naik 0,10% ke 92,99.

“Kepemilikan pasar berubah dari perkiraan The Fed akan hawkish pada simposium Jackson Hole, menjadi tidak akan melakukan rencananya (tapering off) lebih awal karena virus Corona,” kata Senior Kitco Metals Jim Wyckoff dilansir dari Reuters, Selasa (24/8).

Pekan ini The Fed akan menggelar simposium tahunan di Jackson Hole, Wyoming secara virtual. Pertemuan tersebut akan fokus pada pidato Gubernur The Fed Jerome Powell terkait kondisi ekonomi AS dan arah kebijakan moneter.

Wyckoff juga memperkirakan The Fed akan menyatakan kalau tren inflasi AS tidak bersifat sementara seperti pandangan sebelumnya, sehingga akan mempengaruhi pasar emas. Kondisi tersebut juga memungkinkan The Fed untuk melakukan tapering off dengan mengesampingkan dampak virus Corona terhadap inflasi.

Emas dianggap sebagai aset lindung nilai terhadap inflasi, sementara kenaikan suku bunga acuan dapat meningkatkan biaya pemegang emas sehingga tidak memberikan imbal hasil.

Analis pasar ThinkMarkets Fawad Razaqzada memperkirakan potensi penurunan harga emas masih akan berlangsung. Itu terjadi sebagai bagian dari aksi ambil untung pelaku pasar atau profit taking. Adapun level bawah atau support selanjutnya berpotensi ke US$ 1.776 per troy ons dan dapat memicu aksi penjualan teknikal baru.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...