Keunikan IPO GoTo: Saham Gotong-Royong, Jaga Harga dan Kunci Saham

Amelia Yesidora
16 Maret 2022, 07:05
GoTo, gojek, tokopedia, ipo, bursa efek indonesia, saham
Katadata

Penantian panjang investor untuk membeli saham decacorn Tanah Air, PT Goto Gojek Tokopedia Tbk alias GoTo bakal segera terealisasi. Perusahaan identik dengan warna hijau tersebut, resmi membuka penawaran perdana sahamnya per Selasa (15/3) hingga Senin (21/3) mendatang.

Sebanyak 52 miliar saham baru GoTo atau setara 4,35 % dari modal perusahaan, ditawarkan ke publik jelang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Adapun rentang harga saham yang ditawarkan berkisar Rp 316 hingga Rp 346 per lembarnya.

Menariknya, tak hanya menjajakan saham ke publik, GoTo juga berupaya menjaga pergerakan harga sahamnya stabil ke depan. Berbagai strategi bakal diterapkan untuk menghindari risiko merosotnya harga saham dalam waktu dekat, seperti melakukan penjatahan, hingga menerapkan program kepemilikan saham.

Lewat aksi korporasi tersebut, GoTo berpotensi meraih dana initial public offering atau IPO raksasa, hingga Rp 17,9 triliun. Namun, nilai tersebut lebih rendah dibandingkan IPO Bukalapak tahun lalu, yang sukses menggaet Rp 21,9 triliun dana segar.

Dana hasil IPO GoTo, nantinya akan ditebar ke beberapa unit bisnis perusahaan itu. Di mana 30 % akan digunakan untuk keperluan perusahaan, 30 % untuk Tokopedia, sedangkan 25 % akan dialokasikan ke PT Dompet Anak Bangsa yang mengelola bisnis pembayaran, GoPay.

Adapun sisa dana IPO, yakni 15 % akan dibagi rata ke PT Multifinance Anak Bangsa (MAB) sebagai bagian dari GoFinance, Velox Digital Singapore yang merupakan Gojek Singapura, dan juga Go Viet yaitu Gojek Vietnam.

Terapkan Stabilisasi hingga Kunci Harga

Sebagai upaya menghindari risiko anjloknya harga saham jangka pendek, GoTo terapkan skema stabilisasi harga. Perusahaan patungan Gojek dan Tokopedia tersebut menunjuk PT Indo Premier Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas, dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek.

Bersama dengan penjamin efek, GoTo berencana bakal menerapkan stabilisasi harga saham lewat opsi penjatahan lebih hingga 7,8 miliar saham Seri A, dari saham treasuri emiten pada harga penawaran.

Penjatahan rencananya bakal dilakukan Kamis (31/3), setelah tanggal efektif IPO pada Jumat (25/3) dan masa penawaran umum pada 29-31 Maret. Adapun puncak pencatatan saham GoTo di BEI, rencananya akan berlangsung Jumat (1/4).

Opsi penjatahan lebih tersebut, bukan bagian dari penyesuaian kelebihan pemesanan saham penjatahan terpusat. Melainkan skema khusus, di mana dana yang diperoleh dari penjualan saham tambahan akan digunakan untuk stabilisasi harga melalui pembelian saham di pasar sekunder. 

Selain itu, untuk memastikan pemegang saham lama atau eksisting tidak menjual sahamnya dalam delapan bulan hingga dua tahun mendatang sejak tanggal efektif, maka GoTo menerapkan mekanisme lock-up alias kunci saham.

Lock-up adalah masa ketika investor tidak diizinkan untuk menjual saham dari investasi tertentu. Dalam periode lock up saham, manajemen dan pemegang saham besar dari perusahaan publik dilarang menjual saham mereka segera pasca IPO. Hal itu untuk melindungi investor ritel ketika suatu harga saham perusahaan tersebut mengalami penurunan. 

Saham Gotong Royong 

Upaya lain yang bakal dijalankan GoTo untuk menekan risiko turunnya harga saham secara mendadak, yakni dengan meluncurkan Program Saham GoTong Royong. Harapannya, program itu dapat memberi dampak sosial kepada pemangku kepentingan alias stakeholder berupa penjatahan saham.

Halaman:
Reporter: Amelia Yesidora
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...